Demi Allah, bukan bapak benci Hingga mengirimmu jauh ke Pondok pesantren .. Bukan bapak tak cinta wahai anak kesayanganku . Kami bahagia melihat tangismu hari ini saat kami tinggal pulang .. Kelak suatu saat kau kan merindukan tangis perpisahan itu . .. Selamat berjuang, Nak .. ! Nanti juga kau kan paham mengapa bapak titipkan engkau di pesantren . Maafkan bapak tidak bisa seperti orang tua lain. Memberimu segudang fasilitas dan kemewahan .. . Maafkan bapak hanya bisa memberikanmu fasilitas akhirat .. . Jadilah pembela ibu dan Bapak di hari pengadilan Alloh kelak. Dengan menjadi santri ayah harap engkaulah yang mengimami sholat jenazah kami nanti, menggotong keranda kami, memandikan diri kami, membungkus kain kafan kami, Tak perlu kami memanggil ustadz-ustadz untuk mendoakan. Untuk apa . ..? Bukankah nanti saat kami berbaring di ruang tengah hanya jasad yang kaku. Ada anaku di samping kepalaku . . Itulah hari terbahagia kami nanti menjadi orang tua, Nak. Jenazah kami...
Demi Allah, bukan bapak benci Hingga mengirimmu jauh ke Pondok pesantren .. Bukan bapak tak cinta wahai anak kesayanganku . Kami bahagia melihat tangismu hari ini saat kami tinggal pulang .. Kelak suatu saat kau kan merindukan tangis perpisahan itu . .. Selamat berjuang, Nak .. ! Nanti juga kau kan paham mengapa bapak titipkan engkau di pesantren . Maafkan bapak tidak bisa seperti orang tua lain. Memberimu segudang fasilitas dan kemewahan .. . Maafkan bapak hanya bisa memberikanmu fasilitas akhirat .. . Jadilah pembela ibu dan Bapak di hari pengadilan Alloh kelak. Dengan menjadi santri ayah harap engkaulah yang mengimami sholat jenazah kami nanti, menggotong keranda kami, memandikan diri kami, membungkus kain kafan kami, Tak perlu kami memanggil ustadz-ustadz untuk mendoakan. Untuk apa . ..? Bukankah nanti saat kami berbaring di ruang tengah hanya jasad yang kaku. Ada anaku di samping kepalaku . . Itulah hari terbahagia kami nanti menjadi orang tua, Nak. Jenazah kami...
Tidak ada komentar