Walies MH
Timphan adalah kuliner khas Aceh terlebih kagi disaat lebaran . Timphan merupakan salah satu makanan basah yang cukup terkenal dan banyak disajikan dihari hari besar. Sekarang ini tidak hanya disajikan dihari hari besar tetapi juga sudah banyak ditemukan diwarung warung kecil, timphan sangat cocok dijadikan sebagai makanan menemai ketika sedang santai apalagi dengan seduhan hangat nya kopi. Adapun rasa dari timphan yang manis, kenyal dan legit yang membuat para penikmat ketagihan.
Timphan berbahan dasar dari tepung, santan, nangka, garam, gula pasir, telur, vanili bubuk/ daun pandan, minyak sayur. varian isinya bisa kelapa atau pun srikaya. Varian srikaya merupakan varian paling dicari dan menjadi favorit masyarakat aceh.
Cara membuatnya sangat mudah dan higenis tanpa pemgawet dengan mencampurkan gula pasir, telur, santan, vanili/air daun pandan, beri garam sedikit dan kocok sampai rata lalu kukus sampai matang. Potong potong nangka lalu masukkan kedalam air yang sudah dicampurkan dengan bks kara dan beri garam sedikit, rebus sampai mendidih. Adonan tepung dan rebusan nangka diaduk sampai kalis. Siapkan daun pisang muda yang sudah dipotong potong, baluri permukaannya dengan minyak sayur lalu taruh adonan sedikit ( sebesar bola pingpong) tekan tekan dan ratakan. Tambahkan srikaya ditengah kemudian gulung sampai adonan menutup, timphan siap untuk dikukus selama kurang lebih 15 menit atau sampai daun terlihat agak layu.
Dikarenakan keunikan dari timphan, orang tua dulunya menjadikannya dalam bentuk pantun. Ada pantun terkenal dikalangan masyarakat aceh, yang bunyinya adalah “uroe geut buleun geut, timphan ma peuget beumeuteume rasa” yang artinya hari baik bulan baik, timphan buatan ibu harus dapat kurasa.
Penulis : Mawaddah thamren
Editor : Pena Kecil19
Tidak ada komentar