Pisang thok, makanan rumahan yang naik kelas menjadi sajian bernilai ekonomis Dan ada di gerai-gerai kopi modern. Dengan rasanya yg legit menggugah selera para penikmat pisang thok.
Keragaman suku dan budaya yang ada di Aceh turut mengayakan khazanah kuliner di Provinsi Aceh. Setiap daerah memiliki ciri khas kuliner masing-masing. Tak jarang, meski ada kuliner yang secara bentuk, rasa, maupun proses pengolahan nya sama, tetapi memiliki nama yang berbeda. Salah satunya adalah pisang thok.
Ya, Pisang thok yaitu kuliner khas kabupaten Pidie yang diolah dari pisang segar.
Pisang thok bisa dibilang sebagai kuliner rumahan yang masih terus eksis sampai saat ini. namun seiring berjalannya waktu menu rumahan masyarakat Pidie ini, mulai banyak di temui diwarung-warung kopi dan gerobak di pinggir jalan yang menjualnya.
Thok dalam bahasa Aceh berarti ditumbuk. Dinamakan pisang thok karena proses penyajian kuliner ini dilakukan dengan cara menumbuk buah pisang segar sampai lembut. Dulu proses penumbukannya juga dilakukan secara manual menggunakan gelas atau pelepah pisang. Seiring dengan perkembangan zaman, cara itu mulai ditinggalkan, berganti dengan alat yang lebih praktis menggunakan blender.
Bahan yang diperlukan untuk meracik pisang thok ini juga cukup mudah. Bahan baku utamanya yaitu pisang susu (pisang abin). Dihaluskan dengan campuran gula pasir, sedikit garam, krimer kental manis atau santan. Disajikan dengan toping emping beras yang kriuk-kriuk. Rasanya lebih mantap bila disajikan dalam kondisi dingin.
Penulis: Ulfa Melati
Tidak ada komentar