"Barang siapa yang menjaga dua hal di Tarim, maka aku menjamin ia akan menjadi wali, mata dan hati." (Habib Musthtofa bin Ahmad Al-Muhdhor) Seorang pelajar indonesia yang menempuh ilmu di kota Tarim membagikan kisah perjalanan nya dalam mengahafal Al-Qur’an di negeri seribu aulia dan juga seribu penghafal Qur’an. yang ditulis dalam buku berjudul Catatan Dari Tarim di terbitkan oleh Najhati Pena. berikut kisah nya : Semenjak kecil, aku sama sekali tak pernah mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang hafidz Qur'an, membayangkan ajak ngak pernah. Semua bermula dari sebuah harapan ummiku. Aku masih ingat, waktu itu di teras rumah beliau curhat. "Ummi pengen punya anak yang hafal Al-Qur'an. Salah satu dari kalian kelak harus ada yang menghafal Al-Qur'an, biar bisa menjadi pemberi syafaat bagi keluarga kita kelak di hari kiamat". “Kalau begitu biar adik Amal aja, Mii”. Aku menyodorkan nama adik perempuanku yang nomor dua. Aku sama sekali ngak tertarik da...
Tarim, Kota Seribu Penghafal Al-Qur'an - Catatan Dari Tarim
Agustus 17, 2021
"Barang siapa yang menjaga dua hal di Tarim, maka aku menjamin ia akan menjadi wali, mata dan hati." (Habib Musthtofa bin Ahmad Al-Muhdhor) Seorang pelajar indonesia yang menempuh ilmu di kota Tarim membagikan kisah perjalanan nya dalam mengahafal Al-Qur’an di negeri seribu aulia dan juga seribu penghafal Qur’an. yang ditulis dalam buku berjudul Catatan Dari Tarim di terbitkan oleh Najhati Pena. berikut kisah nya : Semenjak kecil, aku sama sekali tak pernah mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang hafidz Qur'an, membayangkan ajak ngak pernah. Semua bermula dari sebuah harapan ummiku. Aku masih ingat, waktu itu di teras rumah beliau curhat. "Ummi pengen punya anak yang hafal Al-Qur'an. Salah satu dari kalian kelak harus ada yang menghafal Al-Qur'an, biar bisa menjadi pemberi syafaat bagi keluarga kita kelak di hari kiamat". “Kalau begitu biar adik Amal aja, Mii”. Aku menyodorkan nama adik perempuanku yang nomor dua. Aku sama sekali ngak tertarik da...
Tidak ada komentar