BERITA CERITA DAERAH PENDIDIKAN

Pentingnya Mengajak Anak-Anak Sejak Dini Untuk Mengenal Dan Membangun Literasi

Walies MH
Desember 31, 2021
0 Komentar
Beranda
BERITA
CERITA
DAERAH
PENDIDIKAN
Pentingnya Mengajak Anak-Anak Sejak Dini Untuk Mengenal Dan Membangun Literasi

Masyarakat Indonesia masih sangat minim memiliki ketertarikan literasi. Pasalnya hal ini terjadi karena kurangnya edukasi sejak dini tentang dunia literasi. Dari jaman sebelum berkembangnya dunia teknologi seperti munculnya android, masyarakat Indonesia sangat kurang tertarik dalam membaca ataupun menulis apalagi sejak berubahnya jaman menjadi lebih maju dan android telah dimiliki siapa saja, maka hal ini lebih membuat anak-anak Indonesia tidak berkeinginan berkecimpung dalam dunia literasi.


Peran edukasi sangat diperlukan untuk mengajak anak-anak serta membiasakan mereka untuk membaca dan menulis agar terciptanya ketertarikan membaca dalam diri anak-anak. Dalam membangun ketertarikan literasi pada diri anak sejak dini dapat dimulai dengan membuat puisi, dongeng ataupun cerita keseharian mereka. Ini salah satu hal sederhana yang dapat menarik rasa antusias anak-anak tentang dunia literasi. Tidak hanya peran pendidikan dari sekolah-sekolah, peran dari keluarga adalah garda terdepan dalam mengenalkan dunia pembelajaran kepada anak sejak dini karena keluarga adalah orang terdekat untuk anak dalam menemaninya belajar banyak hal.


Masa kanak-kanak adalah masa yang paling penting dalam membentuk kepribadian yang baik serta meningkatkan potensi yang dimiliki agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal lewat bantuan orang sekitarnya, yaitu keluarga. Keluarga di rumah adalah wadah efektif yang memiliki kuantitas waktu lebih banyak dibanding pendidikan formal sehingga diharapkan mampu menjadi penggerak literasi bagi anak. Literasi pertama kali harus dimulai dari keluarga karena keluarga adalah pilar utama penggerak, selanjutnya akan menular kepada masyarakat dan berakhir dengan terbentuknya negara yang memiliki literasi tinggi. Kemudian pihak pendidik dari sekolah-sekolah juga dapat dijadikan pendorong untuk meningkatkan literasi pada anak sejak dini. 


Upaya membudayakan literasi di sekolah dapat dilakukan oleh semua guru. Semua guru, bukan hanya guru mata pelajaran bahasa Indonesia, dituntut menjadi motivator kegiatan literasi di sekolah, terutama bagi siswa. Jika literasi sudah membudaya di sekolah, maka akan terbentuk generasi berkarakter saintifik. Pembudayaan literasi sangat berkaitan dengan kegiatan ilmiah. Dengan pembudidayaan literasi yang diprogramkan secara rutin dan berkesinambungan, sadar atau tidak, akan membentuk bangsa Indonesia yang berorientasi saintifik.


Akses yang luas pada sumber informasi, baik di dunia nyata maupun dunia maya dapat menjadikan peserta didik lebih tahu dari pada guru. Oleh sebab itu, kegiatan peserta didik dalam berliterasi semestinya tidak lepas dari kontribusi guru, Guru sebaiknya berupaya menjadi fasilitator yang berkualitas. Guru dan pemangku kebijakan sekolah harus menjadi figur teladan literasi di sekolah. Tujuan dari Gerakan Literasi Sekolah adalah menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran berbudaya literasi, dan membentuk warga sekolah yang literat dalam hal baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya serta kewargaan. Dalam pelaksanaannya, Gerakan Literasi Sekolah menyasar ekosistem sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

 

Tips-tips untuk meningkatkan literasi pada anak sejak dini :

1.Literasi Berbasis Bermain

Bermain merupakan dunia bagi anak. Mereka akan mengenali, mempersepsi, dan mempelajari berbagai hal melalui bermain. Sebagian orang tua menginginkan anaknya belajar mulai usia sedini mungkin dan mengurangi waktu bermain mereka.


2.Orang tua membacakan buku pada anak

Orang tua adalah sosok figur yang akan dicontoh oleh anak. Ketika orangtua sering membacakan buku pada anak, perlahan anak akan menggemari aktivitas membaca buku.



3. Literasi dikembangkan sesuai kondisi lingkungan

Ketika berinteraksi dengan anak, seharusnya topik yang diangkat adalah sesuai dengan kondisi lingkungan sekelilingnya. Tujuannya adalah agar memudahkan anak untuk memahami isi cerita tersebut, karena apa yang diceritakan dapat ditanggap dengan mudah oleh panca indera mereka dari lingkungan sekitarnya.


4. Pengembangan literasi melalui budaya daerah

Semakin sering anak mendengar bahasa daerahnya dan budaya-budaya sekitarnya, semakin menumbuhkan kesadaran fonologinya dan mengembangkan kognisinya. Kesadaran fonologi dan kognitif ini menjadi dasar untuk mengembangkan pra literasi. Karena berdasar apa yang mereka dengar mereka mampu membangun pengetahuan baru dan memahami budaya di sekitar lingkungannya.


5.Berikan umpan balik kepada anak

Perbedaan tingkat penguasaan bahasa diantara anak-anak, merupakan cerminan bagaimana lingkungan memperkaya bahasa mereka baik di rumah maupun di sekolah.

           

Kegiatan membaca penting untuk anak karena membantu melatih agar anak terbiasa baca bahkan mencintai baca di masa depan. Dengan membaca, memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan. Jika anak belum bisa membaca, orang tua dapat membacakan lantang suatu tulisan, contohnya dengan membacakan dongeng-dongeng yang menarik. Dengan cara ini anak akan terbiasa dengan bunyi bahasa, konstruksi kalimat, dan nada serta ritme pengucapan yang berbeda. Tak hanya itu, membaca dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kosa kata dan meningkatkan ejaan.


Dengan meninjau banyaknya manfaat yang bisa didapatkan anak ketika mereka diberi kegiatan literasi sejak usia dini, orangtua sudah sepantasnya berkontribusi dengan menyediakan lingkungan yang merangsang seputar bahasa, membaca dan menulis serta mendukung agenda literasi sekolah di rumah. Karena tidak semua orang tua menyadari pentingnya peran mereka dalam mendukung literasi anak-anak. Di masa sekarang, pendidikan literasi sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh para praktisi pendidikan untuk mencetak individu yang tidak hanya cerdas dalam bidang akademik, namun juga memiliki pola pikir kritis dan logis. Praktiknya tentu saja tidak harus terpaku pada pembelajaran di sekolah. Orang tua di rumah pun perlu turut andil dalam menanamkan pendidikan literasi pada anak-anak mereka mulai dari sejak dini.


Tujuan utama literasi bukan hanya menekankan pada kemampuan anak untuk membaca atau menulis. Kedua jenis kemampuan tersebut sebenarnya hanya menjadi landasan bagi tujuan yang lebih luas, yakni membentuk generasi yang mampu berpikir kritis dalam menyikapi setiap informasi yang diperoleh.


Penulis blog

Tidak ada komentar