Masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan dari kopi. Karena itulah, kedai kopi akan banyak kita temui di berbagai pelosok daerah aceh,Baik siang maupun malam, berbagai lapisan masyarakat di Aceh mengisi kedai-kedai kopi untuk bersantai minum kopi.
Tidak terbatas dari yang muda hingga yang tua, pria maupun wanita, semua berbaur tanpa sekat-sekat pembatas. Bisa dikatakan, kopi ibarat nafas bagi orang Aceh yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka sejak zaman kesultanan Aceh.
Meskipun zaman sekarang sudah modern peminat kopi bagi masyarakat aceh tidaklah surut,bahkan dengan perkembangan zaman, kedai – kedai kopi sekarang terasa lebih nyaman dan modern.
Apalagi di masa pandemi ini banyak pengusaha yang tidak bertahan untuk menjalankan usahanya, banyak pengusaha yang terkena dampak COVID 19 ini, sehingga usahanya tutup.
Tidak pula dengan Dian Maulana riski , dia salah satu pengusaha kopi muda yang ada di gampong sungai pauh, tidak surut semangatnya untuk mengembangkan usahanya meskin pun dalam kondisi pandemi COVID19 ini.
Dian maulana riski bahkan memanfaatkan dengan membangun usaha kopi dengan tempat yang modern, yang dimana anak zaman sekarang menyukai tempat – tempat yang terkesan modern. Dikarenakan anak – anak melenial ini suka berfoto, update status di sosial media.
Kami Ida Khairani dan M.rafly sulthan mahasiswa/i program KPM IAIN LANGSA ikut tertarik menyicipi secangkir kopi yang ada di Autaza caffe milik dian maulana riski.
Penulis: Ida Khairani ( Mahasiswi Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Langsa)
M.Rafly Sulthan ( Mahasiswa Fakultas Syariah / Prodi Hukum Tata Negara - Institut Agama Islam Negeri Langsa )
Tidak ada komentar