AKHIA diresmikan pertama kali di Banda Aceh pada tanggal 28 Dzulhijjah 1439 atau bertepatan pada tanggal 9 september 2018 oleh Al faqir, Al haqir seorang hamba Allah. Moment istimewa tersebut adalah hari pertama pula pengajian ini bermula. Awal dari semua kisah pengajian kita yang selanjutnya. Itulah hari pertama, kita mengenal semangat hijrah. Saling memotivasi. Menjaga diri. Mengenal bahwa betapa indahnya wanita dengan sifat-sifat jenaka pada dirinya. Itulah pula hari pertama, manakala kita benar-benar yakin untuk memilih menjadi wanita yang tersembunyi.
Menyimak sejarah AKHIA, itu berarti juga menyimak sejarah kita. Sama dengan menghitung kembali sudah berapa kali kita berjuang dengan serba keterbatasan agar sampai di majlis pengajian. Menjadi satu diantara ribuan penuntut ilmu, yang belajar, mengambil, mengajak, dan menyebarkan ilmu pengetahuan.
Apa
itu ilmu? Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk
menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak
sempurna pula amal ibadah kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu memudahkan jalan
kita menuju syurga, ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun
kita sudah meninggal dan orang yang berilmu akan Allah angkat derajatnya. Umat Islam senantiasa harus mampu memiliki ilmu,
atau terus mengembangkan ilmu yang sudah ada, karena dengan ilmu peradaban
Islam akan maju dan berkembang. Oleh karena itu, tak heran jika dalam sabdanya,
Nabi Muhammad SAW mewajibkan bagi setiap Muslim untuk mencari ilmu dan
memuliakannya serta menghormati ulama dan takzem kepada guru.
Selain khusus akhwat, AKHIA aceh timur juga menjadi majlis pengajian untuk umum kaum hawa jadi siapa saja yang ingin bergabung akan disambut dengan baik, pengajian saat ini diasuh oleh Abi Fadzlun Fikhri,S.HI yang berlokasi di balai Pendopo aceh timur,gampong lhok dalam. Sedangkan tgk Salamuddin AY, sebagai founder HIA&AKHIA. Sarana yang dilakukan yaitu mendalami kitab kuning yaitu kitab I’annatuttalibin, shirussalikin,ukudulijain dan tazkirah yang merupakan kitab fiqih dan hal-hal yang menyangkut tentang wanita serta berdiskusi dengan metode tanya oleh para jamaah pengajian dan di jawab oleh ustadz.
Pengajian ini menjadi rutinitas
setiap hari minggu dilakukan. Sekarang akhia sudah berlangsung 3 tahun lamanya.
Dengan adanya majlis Akhia ikatan ukhuwah islamiyyah semakin erat ilmu yang di
dapat semakin mudah dan elit dalam menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat.
Dengan metode pengajaran kitab kuning ini kita lebih mendalami hukum-hukum
islam dengan upaya meningkatkan pemahaman tentang ilmu agama dan penting
sekali bagi kita menumbuhkan semangat dan kecintaan generasi muda untuk
mempelajari kitab kuning.
Penulis: Ulfa Melati(Mahasiswa IAIN
Langsa dan peserta KPM Tematik Tahun 2021 termin II jurusan KPI)
Tidak ada komentar