Tidak Memadainya Fasilitas dan Pendidik di Desa Kuala Penaga Aceh Tamiang

Pentingnya Ilmu agama sangat penting dalam kehidupan kita manusia beragama, selain kewajiban yang di perintahkan oleh Allah SWT juga merupakan hal penting dalam kehiudpan kita untuk memperkuat iman setiap umat muslim. Memberikan setiap ilmu yang bermanfaat yang ada di diri kepada orang lain adalah suatu hal yang sangat mulia dan memiliki pahala yang sangat berlimpah, apalagi jika hal yang di kerjakan adalah hal- hal yang sangat mulia seperti mengajar apara anak – anak dalam hal mengaji dan memberikan nasihat dan arah kepada anak – anak agar menjadi doktrin dan memberikan mereka hal baru yang akan menjadi ilmu tersendiri bagi mereka nantinya. Ilmu yang di berikan juga berupa pengalaman para kakak – kakak seputaran kehidupan mereka yang pernah mereka alami semasa hidupnya maupun sebuah kisah kisah inspiratif keagamaan yang memberikan contoh serta panutan yang baik untuk di ikuti para anak – anak yang sedang terbentuknya sikap, akhlak maupun keimanan yang ditanam sedari dini. 

Desa Kuala Penaga adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang , Provini Aceh, Indonesia. Para penduduk kuala penaga mayoritas bekerja sebagai nelayan dan pengrajin terasi. Sebagian besar hanya mengandalkan mata pencahariannya sebagai nelayan karena dekatnya daerah Gampon Kuala Penaga dengan Laut atau termasuk ke dalam daerah pesisir laut.  Para wargabiasanya melaut untuk di perjual belikan lagi nantinya ke luar gampong maupun sekitar gampong kuala Penaga dan daerah sekitarnya. Para nelayan biasanya mencari atau menjala ikan dan banyak juga yang menjala udang kecil yang nantinya akan di jadikan bahan baku untuk pembuatan terasi yang di produksi sendiri maupun untuk usaha rumahan yang akan di selalu menjadi pelanggan tetap para nelayan pencari udang ebi / Rebon. Tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar gampong kuala Penaga pun bisa dikategorikan kurang sejahtera. Kurangnya pendapatan warga dan kecilnya akses jalan menuju Gampong Kuala Penaga menghambat pemerataan kualitas hidup  maupun pedndidkan yang ada di Gampong Kuala Penaga. Hal iini bisa terlihat dari tidak lengkapnya fasilitas sekolah yang ada di Gampong Kuala Penaga, Sekolah yang berdiri hanya Sekolah Dasar 1 Negeri Kuala Penaga. Dan Sekolah Menengah Pertama  1 Negeri Kuala Penaga, pada gampong Kuala Penaga tidak adanya fasilitas untuk bersekolah digampng Kuala Penaga, sebab tidak adanya sekolah Menengah ke Atas, yang membuat para anak – anak yang ingin melanjutkan sekolah ke luar daerah di haruskan harus menaiki kapal kecil yang terbuat dari besi , Kualitas transportasi air yang kurang memadai atau kurang aman untuk masih di gunakan dalam transit antara satu gampong ke gampong lain.

Anak anak yang baiasanya mengaji dari umur 6 tahun sampai dengan belasan tahun, mereka selalu mengaji di waktu setelah shalat ashar  dan selesai di waktu sebelum shalat magrib, atau pada jam setengah 6. Setiap hari para anak – anak Gampong Kuala Penaga akan berkumpul di balai pengajian pada sore hari. Gampong Kuala Penaga memiliki tempat pengajian hanya 2 tempat dengan jarak yang ridak jauh antar balai desa dan teras rumah yang di jadikan tempat pengajian , dengan hanya memiliki seorang pengajar di setiap tempatnya. Hal ini sangat memprihatinkan sebab kurangnya fisiitas yang di sediakan dan kemauan para anak- anak untuk belajar mengaji sangat besar.Para pengajar tekadang sering kualahan atau sulit memberikan penjelasan terhadap anak – anak karena kurangnya pengajar , Ibu Ida adalah salah sat pengajar mengaji yang mengajarkan anak anak kecil, ia mengajar sudah sejak lama dengan tujuan memberikan manfaat ke orang lain dengan mengajarkan anak – anak gampong Kuaa Penaga  agar menjadi lebih pintar dalam ilmu keagamaan .

Dengan fasilitas yang kurang baik  anak anak tetap besemangat dalam menuntut ilmu Para anak – anak juga berhapap memilki tempat pengajian yang memilki tempat membaca sekaligu tempat mengaji. Para anak-anak gampong Kuala Penaga biasanya akan membawa peralatan ngaji mereka sendiri, peralatan yang di bawa biasanya Al-qur’an, Igra’ dan Kitab. Rumah pengajar pengajian juga memiliki jarak tempuh yang sedikit jauh dari balai pengajian, beliau harus berjalan kaki ketempat pengajian dengan memakan waktu 10 menit untuk tiba di tempat pengajian, umurnya yang sudah berkepala 3 terkadang membuatnya lelah di saat tiba dib alai pengajian, tapi senyum anak – anak yang menanti untuk belajar membuatnya kembali bertenaga sebab dari sinillah ia dapat membantu orang – orang selitarnya. 

Para anak – anak maupun masyarakat Gampong Kula Penaga sangt membutuhkan akan bantuan yang diberikan oleh pemerintah Kab. Aceh Tamiang. Karena, hal ini sangat mereka butuhkan karena kesulitan tersebut jika di pecahkan akan membawa hasil yang baik dan mensejahterakan para masyarakat maupun pendatang yang ingin berkunjung ke Gampong Kuala Penaga. Hal – hal yang biasanya sangat membantu para generasi muda yang ada di Gampong Kuala Penaga adalah akses jalan menuju Gampong Kuala Penaga yang kurang baik membuat sulitnya dalam mencapai Gampong Kuala Penag dan menjadikan Gampong tersebut susah dijangkau bila musim hujan mulai datang, jalanan yang masih berlumpur yang membahayakan masyarakat yang berlulu lalang dan Transpotasi air yang tidak memenuhi standar akan sangat membahayakan para penggunanya, tak jarang pula kapal modifikasi yang sudah di ubah menjadi sedemikian rupa  sangat berpengaruh para ketahan kapal yang akan mengangkut ratusan orang dan puluhan mobil yang membuat ketahan pada kapal sangat perlu di uji. 

Kualitas pendidikan yang sangat memprihatinkan yang membuat kualitas para anak didik juga akan berpengaruh akibat kurangnya kepedulian terhadap pendidikan. Kualitas pendidkan yang di tingkatkan sangat membantu para anak anak untuk membangun kualitas diri mereka serta akan memperbaiki kualitas pendidikan di Gampong Kuala Penaga. Semoga para pemerintah memberikan bantuan secara merata agar menjadikan Gampong Kuala Penaga menjadi sejahtera dan dapat meningkatkan kulitas kehidupan serta pendidikan dan tentunya kesehatan .