Aceh memiliki banyak makanan tradisional yang terkenal. Di antaranya mie Aceh, nasi goreng Aceh, keumamah ikan, ayam tangkap, dan masih banyak lagi. Namun, ada yang cukup menarik perhatian dari jenis kuliner Aceh, ialah dodol meuseukat. Jika biasanya panganan dodol berwarna coklat, tetapi dodol meuseukat memiliki warna kuning. Bagi masyarakat Aceh, meuseukat disebut sebagai " ule e" atau "kepala" kue dalam bahasa Aceh. Sama seperti dodol pada umumnya, meusekat memiliki rasa manis dengan tekstur lembut dan kenyal. Rasa manis dodol ini berasal dari campuran nanas. Maka dari itu, meuseukat kerap disebut dodol nanas. Dodol ini berbentuk bundar besar, tetapi Kawan juga akan menemui yang berbentuk kotak kecil atau silinder panjang. Terbuat dari campuran tepung terigu, air, gula, mentega, nanas, dan air jeruk, pengolahan dodol satu ini butuh waktu lama dan ketekunan. Caranya, nanas dan jeruk akan disaring terlebih dahulu agar halus dan tidak berserat dalam adonan. Lalu
Aceh memiliki banyak makanan tradisional yang terkenal. Di antaranya mie Aceh, nasi goreng Aceh, keumamah ikan, ayam tangkap, dan masih banyak lagi. Namun, ada yang cukup menarik perhatian dari jenis kuliner Aceh, ialah dodol meuseukat. Jika biasanya panganan dodol berwarna coklat, tetapi dodol meuseukat memiliki warna kuning. Bagi masyarakat Aceh, meuseukat disebut sebagai " ule e" atau "kepala" kue dalam bahasa Aceh. Sama seperti dodol pada umumnya, meusekat memiliki rasa manis dengan tekstur lembut dan kenyal. Rasa manis dodol ini berasal dari campuran nanas. Maka dari itu, meuseukat kerap disebut dodol nanas. Dodol ini berbentuk bundar besar, tetapi Kawan juga akan menemui yang berbentuk kotak kecil atau silinder panjang. Terbuat dari campuran tepung terigu, air, gula, mentega, nanas, dan air jeruk, pengolahan dodol satu ini butuh waktu lama dan ketekunan. Caranya, nanas dan jeruk akan disaring terlebih dahulu agar halus dan tidak berserat dalam adonan. Lalu
Tidak ada komentar