ARTIKEL BERITA DAERAH

Meneropong Kehidupan Masyarakat KAT Di Alue Kenyaran, Birem Bayeun

Bintang Kecil
Juli 28, 2022
0 Komentar
Beranda
ARTIKEL
BERITA
DAERAH
Meneropong Kehidupan Masyarakat KAT Di Alue Kenyaran, Birem Bayeun

 



KAT (Komunitas Adat Terpencil) di Alue Kenyaran, Desa Buket Seulemak Kec. Birem Bayeun, selain rumah hunian dan mushola yang telah terbangun, kini masyarakat KAT sudah dapat menikmati fasilitas yang dibangun dari hasil program PUB (Pengumpulan Uang dan Barang) PT Indomarco Prismatama bersama Yayasan Peduli Dhuafa yang turut mendampingi program sosial tersebut.

Adapun fasilitas yang dibangun dari hasil PUB yang telah diresmikan pada 23 Juni 2022 tersebut ialah: MCK, balai sosial/aula terbuka, dan air bersih (sumur bor). Masyarakat mengaku saat ini kehidupan jauh lebih mudah karena sebelumnya mereka harus mandi, mencuci dan bahkan buang air besar harus kesungai, tentunya bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan dengan jalanaan menuju kesungai yang sempit, semak, becek, bahkan tanah yang curam untuk turun kesungai harus mereka lalui. Kini masyarakat dapat menikmati air bersih dihalaman rumah masing-masing dengan pemasangan keran air.

Masyarakat mengaku sangat berterimakasih kepada semua pihak yang terus aktif membantu, mendukung, dan membina program KAT di dusun Alue Kenyaran tersebut dan berharap untuk terus diperhatikan dan dibimbing tidak hanya sampai saat ini saja.




        Adapun sumber penghasilan utama masyarakat KAT berasal dari pohon rambung, nah, mereka melakukan kegiatan setiap harinya yang disebut dengan istilah “deres”, mereka menderes pohon rambung sehingga menghasilkan getah yang setiap minggunya mereka jual kepada agen. Selain itu sebagian dari merka juga memiliki ladang sawit dan pinang. Untuk  pinang sendiri tidak setiap harinya mereka mendapatkan hasil tetapi musiman, yaitu setahun sekali musim saja. Disamping itu mereka juga bercocok tanam, seperti menanam padi, jagung, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran yang dapat tumbuh di daerah tersebut.

Masyarakat KAT juga mendapatkan bantuan dari dinas sosial untuk menunjang kemakmuran pertanian seperti: alat-alat pertanian, bibit, dan pupuk. Nah, pada tahun 2022 ini pemerintahan desa buket seulemak melakukan pembangunan gampong yaitu berupa Pembukaan Jalan Usaha Tani untuk masyarakat KAT yang sumber dananya dari APBG (Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong) 2022.

            Masyarakat KAT juga aktif dalam kegiatan bergotong royong, biasanya mereka bersama-sama membersihkan sekitaran lingkungan dan jalan keluar-masuk dusun ataupun jalanan keladang mereka. Bahkan mereka juga saling membantu dalam kegiatan bercocok tanam terutama ketika musim padi, mereka akan bergiliran keladang satu dan lainnya untuk menanam padi, dengan begitu mereka merasa pekerjaan menjadi lebih ringan dan bersemangat.

Apakah saat ini masyarakat KAT masih memiliki keluh kesah?, tentunya iya, terutama akses jalan untuk keluar masuk yang jauh menjadi tantangan setiap warga kerap kali musim penghujan tiba jalanan akan menjadi rusak parah, sampai terkadang anak-anak disana tidak bisa pergi kesekolah, serta sulit bagi mereka untuk menjual hasil pertanian walaupun hasil pertanian melimpah namun hasil yang mereka dapatkan kadang tidak sesuai, dikarenakan ongkos untuk jasa angkut hasil pertanian yang mahal disebabkan oleh jalan yang jauh dan rusak tersebut. Adapun kesulitan lainnya apabila musim penghujan yaitu apabila ada warga yang sakit, secara otomatis tidak bisa langsung teratasi dengan cepat kadang bidan desa akan terlambat sampai, ataupun jika harus dibawa berobat ke puskesmas terdekat membutuhkan waktu yang lama, serta jika ada warga yang meninggal di rumah sakit jika jalannya parah masyarakat haru memikul jenazah untuk dibawa pulang dan di kebumikan.

            Pembangunan jalan sendiri untuk tahun-tahun sebelumnya ada tetapi biasanya jalanan hanya diperlebar menggunakan exavator dan sejenisnya kemudian ditimbun dengan tanah bercampur batu lalu dipadatkan menggunakan tandem roller. Tetapi jalanan itu tidak bertahan lama jika musim hujan tiba truk pengangkut sawit, getah ataupun balok kayu masuk jalanan akan menjadi dalam dan berlumpur. Maka harapan masyarakat ialah pembangunan jalanan yang di aspal.

 

Penulis : Fatimah Tawaratih, Mahasiswi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Langsa.


Penulis blog

Tidak ada komentar