Beranda
ARTIKEL
DAERAH
KULINER
Meseukat, Si Manis Legit Dari Aceh

 


Membahas masalah kuliner mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita yang suka makan. Kuliner bisa dikatakan salah satu hobi yang disukai banyak orang di negara Indonesia ini, karena selain mengenyangkan dan menyenangkan kita juga bisa mencicipi cita rasa makanan-makanan yang lezat dan makanan khas pada suatu daerah. Dan salah satu tempat kuliner yang tak kalah menarik ada di aceh.

Di daerah Aceh sendiri merupakan sebuah daerah yang menyajikan dan menyimpan banyak kuliner unik dan juga lezat pastinya. Salah satunya adalah kue meseukat si kue manis dan cantik yang menggugah selera untuk kita kaum yang suka memburu kuliner.

Meseukat adalah makanan khas Aceh sejenis dodol yang mempunyai tekstur lembut dan rasanya yang amat sangat manis. Rasa manis ini didapat dari gula, susu dan lain sebagainya yang digunakan dalam pembuatan sehingga banyak orang atau masyarakat yang menyebutnya sebagai dodol manis.

Kue meseukat ini masih terbilang makanan tradisional Aceh yang mempunyai tampilan indah dan menggugah selera yang sering disajikan dalam loyang besar dan permukaan yang dibentuk seperti bunga cantik lengkap dengan dedaunannya yang unik. Namun tidak semua masyarakat Aceh pandai dalam membuat ukiran tersebut, karena pembuatan meuseukat pun membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus terlatih dalam pembuatannya. Kue meuseukat ini biasanya dibuat untuk hari-hari special seperti untuk memuliakan tamu, kue hantaran pengantin dan hari-hari besar lainya.

Bahan-bahan pembuatan kue meseukat khas Aceh yaitu :

1. 300 gr gula

2. 500 gr tepung terigu

3. Air putih secukupnya

4. 1 buah nanas

5. 2 buah jeruk peras

6. 50 gr mentega


Cara-cara membuat kue meuseukat khas Aceh yaitu :

1. Parut nanas, peras dan ambil airnya

2. Peras jeruk lalu campurkan dengan air perasan nanas

3. Saring perasan jeruk dan nanas, sisihkan

4. Panaskan penggorengan lalu masak air, tepung terigu dan air perasan jeruk dan nanas

5. Aduk terus hingga mendidih

6. Setelah mendidih masukan mentega

7. Aduk terus hingga adonan mengental dan padat

8. Meuseukat siap dibentuk dan di nikmati

Kue meseukat ini terbilang sangat sulit dalam pembuatnya karena jika salah satu bahan-bahannya kekurangan atau kelebihan maka kue meuseukat tidak akan jadi dan rasanya pun tidak mengunggah selera penikmatnya.

Kue meseukat adalah salah satu kue ‘terhormat’ termasuk kue termahal dari beberapa kue tradisional aceh lainnya. Kue meuseukat juga kerap menjadi hantaran untuk acara-acara tertentu, Kue meuseukat biasanya disajikan pada suatu acara atau momen indah seperti melamar pengantin atau pada saat acara pengantin perempuan ke rumah pengantin laki-laki atau biasanya disebut “tueng dara baroe”. Dalam tradisi tersebut, pengantin wanita beserta rombongan keluarganya di undang kerumah mertua. Berbagai kue-kue tradisional telah mengisi “talam” (nampan), yang sebelumnya dipakai untuk membawa seserahan dari pihak pria.

Bagi masyarakat Aceh, khususnya jika saat ingin melamar atau hendak mengantar pengantin laki-laki atau perempuan jika tidak membawa kue meuseukat merasa seperti ada yang kurang dari segi adat, makanya kue ini menjadi ciri khas kue Aceh saat acara besar atau momen tertentu.

Si kue manis dan cantik meuseukat ini juga mempunyai filosofi. Kue meuseukat ini juga ditempatkan dalam kasta tertinggi dalam kue tradisional khas Aceh. Dalam memperlakukan tamu, masyarakat Aceh dikenal dengan kesopanannya yang tinggi, tidak hanya dalam perilaku melainkan juga dalam hal menyajikan makanan.

Warna putih pada kue meuseukat diartikan sebagai kejernihan hati masyarakat Aceh saat menyambut tamu. Rasa kue meuseukat ini yang manis membuat orang yang memakannya menjadi teringat-ingat dan ingin terus mencicipinya. Meuseukat ini sangat menggugah selera. Filosofinya ini menjadikan meuseukat utamanya lazim dihidangkan untuk tamu. Kue ini juga bisa didapati pada perayaan hari raya besar seperti idul fitri dan idul adha. Tujuannya tidak lain untuk menyambut keluarga dan handai taulan yang bersilaturrahmi.

Meuseukat ini sangat jarang kita temui di pasar-pasar tradisional. Pembeli memang harus memesannya terlebih dahulu atau dikarenakan banyak orang-orang yang tidak pandai membuat karena terbilang lumayan rumit dan susah, jadi orang-orang lebih memilih menempahnya selain lebih mudah dan kita juga tidak repot-repot untuk membuatnya. Harga tempahannya juga terbilang lumayan mahal tapi dikarenakan peminat kue ini sangat banyak jadi mereka tetap menempah kue meuseukat meskipun mahal.

Penulis : Putri Salsabilla dan Khairunnisak, Mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Langsa

Penulis blog

Tidak ada komentar