Penulis : Ersa Mayori Mahasiswi PGMI IAIN LANGSA |
Dalam agama sangat menganjurkan dan mewajibkan para
anak-anak untuk melakukan ibadah dan belajar ilmu agama. Dari hadist yang saya
dengar bahwa Rasulullah
shallawwahu alaihi wasallam bersabda: perintahlah anak-anakmu shalat di waktu
mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka manakala mengabaikannya ketika
mereka berumur sepuluh tahun. Serta pisahkan mereka di dalam tempat tidur
mereka dikala itu.
TPA Ash-Shafiyya merupakan tempat pengajian agama yang
berdiri didalam kawasan Dayah Futuhul Mu'arif Al-Aziziyyah Furu'tsani. TPA ini
sudah berdiri kurang lebih 3 tahun dimana para muridnya terdiri dari anak
laki-laki dan perempuan dari kelas 1-6 SD (Sekolah Dasar). Guru di TPA ini berjumlah 6 orang guru
perempuan masing-masing guru memiliki 8 sampai 10 murid. Ada 3 orang guru
mengajar murid perempuan dan 3 orang guru mengajar murid laki-laki. Tiap-tiap guru mengajar Juz amma dan Kitab
serta Al-Qur'an. Yang mengaji Juz Amma tingkatan kelas 1 sampai Kelas 4
sedangkan kelas 5 hingga kelas 6 itu mengaji Al-Qur'an dan juga Kitab.
Saat saya KKN saya mendapat Kelas atau Bale pengajian di TPA
Ash-Shafiyya yang muridnya dari tingkatan kelas 1 sampai kelas 3 dimana para
muridnya masih mengaji Juz Amma yaitu masih dasar. Banyak saya temukan mereka
sulit dalam membaca, padahal mereka hafal dan sudah mengetahui huruf Hijaiyah
cuma karena semakin mereka bisa, guru memindahkan mereka mengaji dihalaman
berikutnya malahan mereka tidak bisa membaca karena huruf hijaiyah yang
bersambung padahal dasarnya itu dari huruf hijaiyah, bukan hanya satu dua orang
murid melainkan semuanya namun dengan berkat bantuan dari guru mereka bisa
mengaji dan membaca.
Guru dalam bidang agama sangat sabar dalam mengajar para
muridnya karena apabila mereka mengajar ikhlas tanpa imbalan janji Allah SWT
adalah surga menantinya diakhirat. Namun banyak saya lihat diluar sana
anak-anak yang tidak mengaji melainkan sibuk dengan gawai yang sudah tren
sekarang ini, anak-anak sudah lalai dengan game dan media sosialnya sedangkan agama
sekarang tidak diprioritaskan sebenarnya itu semua harus ada campur tangan dari
orang tuanya untuk membawa anak mereka mengaji sedari dini. Anak-anak harus
diajarkan sedini mungkin bisa dimulai dari TK ajak mereka untuk mengai atau
ajarkan mereka dari umur 5 tahun untuk mengaji agar pada saat mereka berusia 6
sampai 7 tahun sudah ada bekal mereka untuk belajar ngaji.
Menurut guru ngaji yang saya wawancarai yaitu Rita Zahara,
saya bertanya apa pentingnya mengajari anak-anak dasar dari Al-Qur’an? Ia
menjawab bahwasannya sebelum kita mengaji ke fase tertinggi yaitu Al-Qur’an
lebih baik kita mulai dari dasar yaitu seperti mengaji Juz Amma. Juz Amma ini
sama seperti Iqra’ namun di Juz Amma setelah anak-anak mempelajari dasar dari
Al-Qur’an mereka akan mengaji surat seperti di Juz 30 yang ada didalam Juz Amma
tersebut. Mengaji dasar Al-Qur’an bagi anak sedini mungkin itu sangat penting
karena mereka butuh bekal untuk diakhirat dan tidak hanya itu dengan kita
menguasai membaca juz amma setidaknya kita juga bisa membaca Al-Qur’an itu bisa
kita jadikan kemampuan kita untuk mendaftar sekolah yang syaratnya bisa membaca
Al-Qur’an. Ujarnya
Namun, saat mengaji bukan hanya datang ngaji setelah itu
pulang tapi di TPA Ash-Shafiyya para guru membiasakan para muridnya pada saat
datang ngaji jam 16.00 anak-anak dibiasakan untuk membaca do’a terlebih dahulu
kemudian anak-anak salaman kepada guru yang mengajari mereka dan tidak lupa
guru meminta para murid untuk mengulang Juz Amma barulah setelah itu mereka
dipanggil secara bergantian untuk mengaji dan diajarkan tata cara membaca yang
benar panjang pendeknya dengung maupun cara baca yang ada tasydid (penekanan),
guru juga mengajari tentang pengetahuan agama (seperti : tata cara sholat, tata
cara wudhu, tata cara mandi wajib, dan
yang lainnya), serta tentang sejarah dari nabi. Setelah itu sebelum mereka pulang mereka dibiasakan untuk
sholat Ashar berjama’ah pada pukul 17.00 sore, setelah sholat barulah mereka
pulang kerumah sekitar pukul 17.30 dan diemput oleh para orang tuanya.
Tidak ada komentar