Bantuan Langsung Tunai (BLT), tentu saja kita tidak asing dengan istilah ini. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok KKN berbasis KS yang berasal dari kampus IAIN Langsa berpartisipasi dalam program desa yaitu pembagian BLT Dana Desa kepada warga Desa Paya Bedi, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Selain ikut menyerahkan kepada warga yang menerima bantuan, mahasiswa KKN juga ikut membantu dalam pendataan identitas warga Desa Paya Bedi. Demi mensukseskan program ini, pihak desa mengadakan pembagian BLT kepada masyarakat tepatnya pada tanggal 13 Desember 2022 di Desa Paya Bedi.
Kegiatan ini bertempat di kantor Desa Paya Bedi, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang dengan melibatkan mahasiswa KKN berbasis KS di desa tersebut. Kegiatan dimulai pada pukul 08:00 WIB, dimana kami mempersiapkan terlebih dahulu keperluan yang ada seperti presensi. Selain itu kami juga melakukan koordinasi dengan perangkat mengenai tata cara yang dilakukan dalam pengisian presensi agar tidak menimbulkan kesalahan. Kemudian, sekitar pukul 08.30 WIB warga yang mendapatkan BLT mulai berdatangan, disini kami (mahasiswa KKN IAIN Langsa) membantu warga untuk presensi rangkap 6. Ketika melakukan presensi, kami sekaligus memeriksa undangan BLT yang sebelumnya dibagikan oleh desa kepada masyarakat calon penerima.
Kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang diterapkan pemerintah tahun 2020 membuat beberapa masyarakat mengalami penurunan bidang ekonomi sehingga pemerinta dadapan menyalurkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) sekaligus merealisasikan salah satu program tahunan Desa yang bertujuan untuk mensejahterakan dan membantu masyarakat yang kurang mampu. Kegiatan ini dilaksanakan hari selasa tanggal 13 Desember 2022 dimulai pukul 08:00 – selesai di kantor Desa Paya Bedi yang dihadiri oleh beberapa perangkat Desa paya bedi dan kelompok mahasiswa KKN KS dari IAIN Langsa.
Untuk dapat mencairkan dana BLT, syarat yang harus dibawa warga calon penerima BLT ini cukup mudah, yaitu surat undangan penerima, fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Persyaratan itu harus diserahkan pada perangkat desa yang bertugas untuk ditandatangani, sebagai bentuk warga tersebut sudah menerima bantuan. Setelah menyerahkan persyaratan tersebut, dana dari pemerintah sebesar Rp. 300.000, selama satu bulan sampai di tangan para penerima. Namun untuk bulan desember ini warga mendapatkan uang BLT selama 3 bulan dari bulan oktober hingga desember jadi jumlah uang yang diterima warga sebesar Rp 900.000,-. Dari total 80 warga yang menerima undangan BLT, hanya 10 warga yang tidak hadir dalam rangkaian acara hari ini. Acara berlangsung dan berakhir dengan lancar dan tertib, dengan adanya kegiatan ini pemerintah desa telah mengemban amanat dalam menyalurkan dana dari pemerintah pusat secara baik dan tepat sasaran.
Kegiatan BLT yang dilaksanakan di balai desa ini berjalan dengan lancar atas kerjasama yang baik antara mahasiswa KKN yang berasal dari IAIN langsa dengan perangkat desa. Kerjasama yang diakukan dengan saling membagi tugas dan saling membantu satu sama lain. Mahasiswa KKN IAIN Langsa bertugas menjaga presensi sekaligus membantu masyarakat untuk melakukan presensi, selanjutnya membantu mengarahkan masyarakat ke tempat duduk. Perangkat desa paya bedi sejumlah 2 orang bertugas sebagai announcer yang memanggil masyarakat satu per satu maju ke depan dan perangkat desa satunya memberikan bantuan tersebut. Selepas mendapat BLT tersebut, masyarakat langsung diarahkan untuk segera pulang yang bertujuan menghindari kerumunan.
“Respon masyarakat setempat pun akan hal ini disambut dengan perasaan bahagia mengingat bagi mereka yang menerimanya. Mereka merasa sangat terbantu ekonominya.dari diberikannya bantuan tersebut Dana BLT tersebut,” (Ungkap Bapak Abdul sebagai Kepala Desa Paya Bedi, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang).
Selanjutnya Bapak Abdul Manan menambahkan, penyerahan BLT kali ini dilakukan berbeda, yaitu pihak penerima tidak diperbolehkan diwakili, termasuk oleh keluarganya sekalipun. “Berdasarkan keterangan salah satu kepala dusun setempat, tidak boleh diwakilkan karena dikhawatirkan akan terjadinya kesalahan. Walaupun begitu, meski beberapa warga merasa kesulitan, terutama bagi warga lansia, perangkat desa paya bedi tetap memperhatikan hal itu dan tetap memberikan bantuan agar mereka tetap mendapatkannya,” (Ungkap Bapak Nazaruddin Sebagai Kepala Dusun Desa Paya Bedi, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang). Masyarakat Desa Paya Bedi mayoritas kurang mampu secara finansial dan ekonominya akibat terdampak covid-19, sehingga pembagian BLT Dana Desa ini dirasa sangat membantu untuk kebutuhan sehari hari. Salah seorang warga Desa Paya Bedi mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantunya. Beliau merasakan bahwa bantuan tersebut seperti berkah baginya karena sedang membutuhkan uang untuk keperluan keluarganya.
“Saya senang dan bersyukur mendapatkan bantuan ini. Saya sedang membutuhkan uang karena anak saya perlu membeli perlengkapan sekolah sedangkan gaji saya masih lama turunnya,” Ungkap salah seorang warga Desa Paya Bedi sembari tersenyum ketika ditanya mengenai pembagian BLT tersebut.
Tidak ada komentar