Ditulis Oleh: Vera monica (4022019126), Cut Ainayah (4022019005) dan Annissa (4022019069) (Mahasisiwi Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Langsa) |
Membuka usaha baru apalagi di desa memang gampang-gampang susah. Sebenarnya tidak hanya di desa di kota juga, kita harus pandai-pandai membaca situasi. Namun, ada satu bisnis yang terbukti bisa survive dimanapun berada, namanya bisnis mebel atau furniture. Seperti yang kita ketahui bersama, sama halnya seperti rumah, kebutuhan akan mebel atau furniture ini juga cukup “ramai” peminatnya. Betapa tidak, kita tentu menginginkan dan membutuhkan perabotan untuk mengisi rumah kita bukan?
Nah oleh karenanya, jika mungkin di perhatikan, banyak yang memiliih bisnis mebel atau furniture ini karena menjanjikan potensi keuntungan yang tidak main-main, meskipun memang, modal awal yang harus dikeluarkan dapat dibilang cukup baik.Namun jangan khawatir, ada satu keuntungan yang bisa diperoleh jika membuka usaha ini di rumah yang berlokasi di desa. Masyarakat di desa cenderung malah lebih menyukai investasi di bidang furniture seperti ini. Seperti misalnya, sofa di rumah sudah semakin kusam dan agak rusak, orang pasti akan lebih memilih untuk tukar tambah supaya dapat yang baru ketimbang memperbaikinya. Hal ini bisa kita manfaatkan dalam membuka usaha baru ini.
Berbicara soal usaha mebel atau furniture, terdapat suatu industri mebel/ furniture yakni di Desa Paya Bedi Kabupaten Aceh Tamiang. Usaha mebel ini dikelola oleh Bapak Nasir selaku masyarakat setempat di Desa Paya Bedi. Usaha kerajinan mebel sangat cocok dijalankan di desa Paya Bedi yang masih mempunyai pohon-pohon besar. Pohon itu bisa dijadikan bahan baku furnitur seperti kursi, lemari, tempat tidur, meja, dan lain sejenisnya. Usaha kerajinan mebel tidak hanya dijual ke kota-kota besar dalam negeri, melainkan juga diekspor ke luar negeri.
Dalam menjalankan usaha mebel ini, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian sebelum membuka usaha ini, seperti misalnya gambaran modal awal yang akan anda keluarkan jika ingin membuka usaha ini. Ada beberapa peralatan yang diperlukan yaitu Serkel Meja,Mesin Bobok, Kompresor, Mesin asah mata pasha ( serut), Mesin Amplas, Bor duduk, Sensor, Bor tangan,Generator, Propel kayu, dan Mesin skap kayu.
Selain biaya untuk membeli peralatan yang akan dibutuhkan untuk usaha kita ini, kita juga perlu mengeluarkan biaya operasional seperti upah tenaga kerja, biaya listrik, dan lain sebagainya.Nah biaya di atas juga tidak termasuk biaya sewa tempat karena diasumsikan Anda sudah memiliki tempat usaha sendiri atau sudah punya lapak sendiri. Biayanya tentu akan bertambah jika anda belum memiliki lapak atau tempat Anda membuka usaha ini. Biaya yang Anda keluarkan memang tidak sedikit, namun, jangan khawatir karena keuntungan yang akan Anda dapatkan juga tidak main-main.
Dalam membuka usaha mebel atau furniture memang butuh kesabaran karena tidak setiap hari ada konsumen yang datang mengingat mebel atau furniture buka merupakan kebutuhan pokok seperti apayang kita makan atau kenakan sehari-hari, namun percayalah, bisnis ini, apalagi di desa, bisa membawa keuntungan yang tidak main-main, dengan asumsi Anda mebuka bisnis ini di area rumah atau tmpat yang memang sudah and asiapkan untuk usaha (bukan sewa).
Untuk dapat memperoleh keuntungan dan kesuksesan, seorang pengusaha harus dapat berani menanggung resiko. Karena, semakin besar resiko yang mereka tanggung, maka keuntungan yang akan mereka peroleh juga akan semakin besar. Jadi pengusaha harus siap terhadap resiko yang akan mereka hadapi untuk memperoleh keuntungan yang mereka inginkan. Begitu juga dengan pemilik mebel di Desa Paya Bedi Kabupaten Aceh Tamiang, dimana pemilik mebel tersebut berani melakukan beberapa upaya yang penuh dengan resiko guna terus menjalankan usaha yang dimiliki dan meningkatkan usaha yang dimiliki tersebut.
“Menjadi pengusaha rintangan yang sering di hadapi tidak lakunya barang dan banyak pesaing yang membuat saya ragu, tapi saya yakin dan tidak pernah putus asa. Dan sekarang alhamdulillah sudah banyak pelanggan .” (Ungkap Bapak Nasir Selaku pemilik mebel di Desa Paya Bedi Kabupaten Aceh Tamiang).
Bapak Nasir juga pernah mengalami penurunan pelanggan ketika memutuskan untuk tidak menyediakan bahan baku kayu yang berkualitas. Namun lama kelamaan dinilai Bapak Nasir kurang menguntungkan. “Pernah saya kekurangan bahan baku kayu , saat itu harga kayu sangat mahal jadi harga mebelnya juga mahal. Kemudian saya tawarkan kayu yang kualitasnya rendah dan saya akan membuat sebagus mungkin. Tetapi pelanggan tidak mau karena tidak sesuai dengan keinginan. Akhirnya saya menawarkan kayu yang berkualitas sesuai dengan permintaan dengan harga yang cukup mahal. Dan akhirnya pelanggan menyetujui “.
Keputusan tidak menyediakan bahan baku kayu yang berkualitas merupakan peluang untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Namun jika tidak sesuai dengan permintaan pelanggan, maka akan ditinggalkan pelanggan. Hal ini dikarenakan pelanggan mencari produk mebel yang lebih tahan lama sesuai dengan kualitasnya.
Pemilik mebel di Desa Paya Bedi Kabupaten Aceh Tamiang tidak hanya melakukan kerja keras dalam hal menjalankan usaha mulai dari meyiapkan bahan baku hingga proses produksi, akan tetapi para pemilik tersebut juga melakukan berbagai upaya dalam mempromosikan produk kepada konsumen yaitu seperti pembuatan spanduk. Benak seorang pengusaha selalu memikirkan kemajuan usahanya, dan ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya, sehingga seorang wirausaha harus terus memiliki kemauan untuk bekerja keras untuk terus memajukan usahanya.
Kemauan untuk bekerja keras merupakan suatu kemauan kuat untuk melakukan suatu tindakan secara bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan yang diharapkan.Oleh sebab itu, adanya kemauan bekerja keras maka seseorang dapat meraih suatu hasil yang maksimal dari usaha sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Para Pembisnis menyadari bahwa dengan adanya usaha keras, maka keberhasilan akan dicapai. Jadi, kemauan untuk bekerja keras merupakan suatu kunci untuk memperoleh kemajuan dan keberhasilan dalam usahanya.
Tidak ada komentar