Pada hari sabtu tanggal 17 Desember 2022, KPM di gampong meutia langsa,yang diketahui bapak yusuf hamid selaku geucik gampoeng meutia beliau menanam sayur dengan cara diserfikasi tanaman sayur yang terdiri dari beberapa sayuran dengan luasan keseluruhan sebanyak 6 bedengan terdiri dari tanaman sawi, tanaman kangkung, dan tanaman bayam. hal ini dimaksud mengantisipasi apabila terjadi penurunan salah satu harga sayuran.
Sayuran adalSayuran adalah makanan yang berasal dari tumbuhan dengan kadar air dan serat yang tinggi. Sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Sayur tanaman hortikultura yang ditanam secara intensif. Seperti sudah diketahui oleh masyarakat pada umumnya, sayuran merupakan salah satu bahan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Didalam sayur terdapat nutrisi seperti vitamin, protein, dan zat-zat mineral lain yang dapat mendukung kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itulah, sayuran menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat, setelah nasi tentunya.
Secara umum, teknik budidaya sayur memiliki kesamaan. Berikut ini
beberapa teknik budidaya yang harus diperhatikan dan dilakukan. Seperti
tanaman-tanaman lain, dalam budidaya tanaman sayuran teknik pembibitan tentu
juga diperlukan. Benih yang baik yang dipilih memiliki tanda-tanda seperti,
bebas dari hama dan penyakit, memiliki daya tumbuh yang tinggi, memiliki daya
kecambah sekitar 80%, dan riwayat induknya sehat serta produktif. Berdasarkan
jenis tanamannya, terdapat beberapa perlakuan sebelum bibit disemai ataupun
yang langsung dapat disemai. Teknik pembibitan yang juga harus diperhatikan
adalah kecukupan akan kebutuhan gizi tanaman. Di masa pembibitan, bibit
membutuhkan asupan air yang cukup, pupuk yang cukup, dan pencegahan akan
organisme pengganggu.ah makanan yang berasal dari tumbuhan dengan kadar air
dan serat yang tinggi. Sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral yang
dibutuhkan tubuh. Sayur tanaman hortikultura yang ditanam secara intensif. Seperti
sudah diketahui oleh masyarakat pada umumnya, sayuran merupakan salah satu
bahan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Didalam sayur terdapat nutrisi
seperti vitamin, protein, dan zat-zat mineral lain yang dapat mendukung
kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itulah, sayuran menjadi salah satu
kebutuhan utama masyarakat, setelah nasi tentunya.
Secara umum, teknik budidaya sayur memiliki kesamaan. Berikut ini
beberapa teknik budidaya yang harus diperhatikan dan dilakukan. Seperti
tanaman-tanaman lain, dalam budidaya tanaman sayuran teknik pembibitan tentu
juga diperlukan. Benih yang baik yang dipilih memiliki tanda-tanda seperti,
bebas dari hama dan penyakit, memiliki daya tumbuh yang tinggi, memiliki daya
kecambah sekitar 80%, dan riwayat induknya sehat serta produktif. Berdasarkan
jenis tanamannya, terdapat beberapa perlakuan sebelum bibit disemai ataupun
yang langsung dapat disemai. Teknik pembibitan yang juga harus diperhatikan
adalah kecukupan akan kebutuhan gizi tanaman. Di masa pembibitan, bibit
membutuhkan asupan air yang cukup, pupuk yang cukup, dan pencegahan akan
organisme pengganggu.
Setelah melakukan pembibitan biasanya bibit harus dipindahkan ke
lahan yang permanen. Lahan tersebut terlebih dahulu harus melalui berbagai
proses pengolahan tanah sebagai persiapan. Proses pengolahan tanah dilakukan
dengan menggemburkan tanah dan memastikan lahan telah sesuai dengan
syarat-syarat tumbuh tanaman yang akan ditanam. Misalkan menyesuaikan pH dan
kadar air. Dalam melakukan penggemburan, petani dapat mencangkul tanahnya secara
biasa saja dan hingga merata.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebelum melakukan
penanaman perlu dipastikan apakah tanaman yang akan ditanam perlu disemai atau
tidak. Jika perlu, lakukan penyemaian dan jika tidak lanjutkan ke proses
penanaman. Dalam hal penanaman, yang perlu diperhatikan adalah jarak menanam.
Jarak menanam yang ideal adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
tanaman untuk tumbuh.
Dalam melakukan budidaya tanaman sayuran ada tiga jenis perawatan
yang penting dan harus dilakukan. Perawatan yang pertama adalah dalam hal
pengairan. Pengairan harus dilakukan secara teratur dan mencukupi kebutuhan
sesuai jenis sayuran yang ditanam. Perawatan kedua adalah penyiangan atau
pemangkasan. Pemangkasan dilakukan untuk menstimulasi tanaman sayuran untuk
tetap produktif serta mengendalikan juga kemungkinan hama dan penyakit.
Perawatan ketiga yang harus dilakukan adalah pemupukan. Sama seperti pada
tanaman lain, pemupukan merupakan salah satu cara paling efektif untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi tanaman. Pemupukan dilakukan secara berkala sesuai jangka
waktu serta dosis tertentu. Pastikan kebutuhan tanaman Anda tetap tercukupi.
Lakukan pemupukan untuk membantu pertumbuhan tanaman sayuran dan sebagai
nutrisi dalam tanah.
Pengendalian Hama Tumbuhan (OPT) harus dilakukan sesuai dengan
jenis serangan dan dosis yang digunakan harus sesuai. Penggunaan pestisida
harus dilakukan dengan hati-hati, harus sesuai dan tepat dosis agar tidak
merusak lingkungan dan tanaman. Setiap tanaman sayuran memiliki masa panen yang
berbeda-beda setelah waktu penanamannya. Ada yang dapat dipanen setelah 20 hari
dan ada pula yang baru bisa dipanen setelah beberapa bulan. Oleh karena itu,
penting untuk mengetahui waktu ideal tanaman sayuran dapat dipanen.
Selain waktu panen, hal lain yang perlu diperhatikan adalah
ciri-ciri sayuran sudah siap panen. Setiap sayuran memiliki cirinya sendiri.
Jika syarat waktu panen serta ciri panen telah terpenuhi, maka sayuran telah
siap dipanen. Setelah dipanen, sayuran harus diperlakukan dengan tepat untuk
mencegah kebusukan. Lakukanlah penggolongan jenis sayuran yang sudah panen dan
simpanlah sesuai kebutuhan kelembaban dari tanaman sayuran tersebut. Dengan
demikian, sayur akan tetap segar dan tetap dapat dijual dengan harga yang tinggi.
Hal-hal berupa teknik budidaya tanaman sayuran seperti sawi, kangkung dan lainnya sudah menjadi standar untuk dilakukan oleh para petani. Perlakukan berupa cara budidaya yang tepat, tentu akan mendukung keberhasilan budidaya. Semakin banyak pembudidaya sayuran, maka akan semakin mudah juga manusia untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi tubuhnya.
Saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan....Sekian dan Terimakasih.... Penulis : Sri Arwani (1012019067) Mahasiswi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Langsa
Tidak ada komentar