Artikel ditulis oleh: Mutia Riandani (4012019069) IAIN LANGSA. |
Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberi status sebagai daerah istimewa dan juga diberi kewenangan otonomi khusus. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk provinsi ini sekitar 5.274.871 jiwa.[13] Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatra Utara di sebelah tenggara dan selatan.
Aceh juga merupakan salah satu wilayah yang sangat terkenal dengan berbagai macam hal di samping terkenal dengan penerapan syariat Islam dan tempat masuknya Islam pertama kali di Indonesia Aceh juga sangat terkenal dengan kuliner dan aneka jajanan khasnya. Seperti halnya cadaran ringan satu ini, pulot bakar atau sering juga disebut pulut panggang.
Pulut bakar atau masyarakat lokal Aceh biasanya menyebut dengan pulot, pulot adalah makanan khas Aceh yang terbuat dari ketan putih yang diberi santan, setelah dikukus dan dimasak hingga menjadi adonan, barulah kemudian adonan tersebut dibungkus dengan daun pisang lalu dibakar atau dipanggang.
Pulut bakar atau pulut panggang merupakan sebuah makanan ringan khas Aceh yang mudah dijumpai di mana saja seperti di warung kopi tradisional diaceh, kadang bahkan terdapat di warung jajanan gorengan hingga di cafe-cafe sekalipun dan biasanya pulut bakar dijadikan sebagai menu yang dinikmati bersama dengan kopi.
Pemilik pulot bakar ijo bernama Bapak Tayeb mengatakan bahwa mayoritas masyarakat kota peureulak banyak membeli pulot untuk kegiatan peusijuk seperti peusijuk rumah baru dan hal lain-lainnya. Dan selain itu juga untuk disantap dengan durian atau kolak durian yang rasanya beureutoh mangat pasti membuat pelanggan merasakan puas dan nikmat dengan memakan pulut bakar. Ujar Bapak Tayeb.
Usaha pulot bakar ijo ini sudah berjalan sejak tahun 2019 hingga sekarang, beras ketan yang dijadikan pulot ijo setiap harinya itu selalu habis 16 bambu pulut ketan bahkan kalau lagi banyak pembeli sampai 20 bambu beras ketan untuk sehari. Dan jika pada hari minggu sampai 20 bambu beras pulut ketan yang habis, karena pada hari minggu banyak orang yang weekend atau banyak orang yang bertamasya jadi banyak pembeli yang berdatangan membeli pulot ijo, ujar Bapak Tayeb.
Penikmat pulut bakar juga sangat beragam dan banyak disukai orang dan kalangan baik dari usia kanak-kanak bahkan dewasa juga menyukai makanan ini. Pulot bakar mempunyai dua varian yaitu pulot bakar ijo dan pulot bakar putih. Tetapi pulot ijo ini yang lebih ramai digemari masyarakat. Ujar bapak Tayeb.
Tampilan pulut bakar mirip seperti lemper, ketan putih yang dibalut dengan daun pisang dan dibakar dengan menggunakan tungku atau alat panggangan hingga tercium aroma harum yang mengunggah selera. Penjual pulut bakar biasanya membuka usahanya mulai dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 06.00 sore.
Pulut bakar merupakan salah satu dari sekian banyaknya makanan khas Aceh yang terbuat dari beras ketan. Pulut bakar juga berbeda dengan timpan yang juga merupakan makanan khas tradisional Aceh pulut bakar jarang dijadikan sebagai menu di acara-acara besar seperti halnya acara keagamaan dan pesta. Hal ini karena mulut pakan memang sengaja diciptakan sebagai kuliner yang umum dan proses pembuatannya juga cukup sangat mudah. Di samping menyajikan cita rasa yang luar biasa dan gurih pulut bakar juga sangat cocok disajikan dengan menu-menu lainnya. Rasa bulu bakar yang kenyal di mulut dan sedikit rasa manis membuat kulit bakar sangat cocok dinikmati dan di sembari dengan kopi di pagi hari.
Nah pulut bakar juga beraneka ragam selain pulutnya putih, ada juga pulut bakar ijo yang tidak kalah saing enaknya dengan pulut bakar putih. Pulut bakar ijo ini jika di makan atau di santap dengan durian/ kolak durian rasanya yang beureutoh mangat pasti membuat pelanggan mersakan puas dan nikmat dengan memakan pulut bakar ijo.
Proses pembuatan pulut bakar sangat mudah dan praktis siapa saja bisa membuatnya asal tersedia bahan-bahan untuk pembuatannya berikut serangkum resep dalam membuat atau mengolah pulut bakar ketan khas Aceh.
Bahannya:
1. Cukup sediakan beras ketan putih
2. Satu kelapa, ambil santannya
3. Gula secukupnya
4. Garam secukupnya
5. Daun pandan secukupnya (untuk pulut ijo)
6. Daun pisang yang di layukan dengan api
Cara membuatnya:
1. Cuci bersih beras ketannya
2. Masak beras ketan dan santan dalam wajan hingga mendidih
3. Masukkan gula dan garam, aduk rata. Selanjutnya tambahkan sari pati daun pandan, dan tambahkan gula atau garam jika di perlukan.
4. Masak hingga beras ketan matang dengan sempurna dan pulen.
5. Setelah matang, ambilkan beras ketan yang sudah di masak dengan secukupnya, lalu bungkus kan kecil-kecil dengan daun pisang, dan gulungkan dengan berukuran 10x5 cm hingga 2-3 lapis daun pisang.
6. Dan terakhir bakar beras ketan yang sudah di balutkan dengan daun pisang hingga harum, dan pulut panggang siap di nikmati.
Proses pembuatan pulut panggang juga bervariasi tergantung selera dan olahan apa saja yang bisa ditambahkan untuk membuat citarasa yang berbeda-beda. Nah, proses pembuatan pulut bakar cukup sederhana meski demikian rasanya yang mantul untuk citarasa lidah orang-orang yang tidak jauh gurih dan lezat di mulut. Mungkin bagi pecinta kuliner yang penasaran akan beragaman kuliner di aceh, pulot bakar bisa menjadi salah satu kuliner yang di wajib di coba dengan ditambahkan kolak durian atau juga kopi yang rasanya membuat orang-orang akan tertarik.
Tidak ada komentar