ACEH ARTIKEL DAERAH

Kebiasaan Hadroh Pada Anak-Anak Desa Sarah Kayee Kec.Rantau Selamat, Aceh timur

Walies MH
Desember 20, 2022
0 Komentar
Beranda
ACEH
ARTIKEL
DAERAH
Kebiasaan Hadroh Pada Anak-Anak Desa Sarah Kayee Kec.Rantau Selamat, Aceh timur

Oleh: Dinda Ayu Lestari (3022019004) (Mahasiswi Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa)



Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kotanya berada di Banda Aceh. Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberi status sebagai daerah istimewa dan juga diberi kewenangan otonomi khusus. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. 

Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk provinsi ini sekitar 5.274.871 jiwa. Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatra Utara di sebelah tenggara dan selatan.

Alat musik Hadroh merupakan alat musik yang digunakan dalam kesenian Hadrah, alat musik yang digunakan yaitu Rebana. Hadrah berasal dari bahasa Arab yaitu Hadlaro-yahdluru-hadlran yang artinya adalah hadir atau kehadiran. Hadroh merupakan alat musik rebana yang dimainkan saling tanya jawab untuk mengiringi pembacaan sholawat ataupun syair-syair Islami, hadrah adalah kesenian Islami yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, pada saat baginda Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah.Alat musik tradisional rebana juga tentunya digunakan dalam berbagai macam kesenian, dimana alat musik bisa digunakan untuk mengembangkan berbagai macam keterampilan.Juga nilai seni dalam membuat sebuah lagu atau karya-karya sejenisnya. Biasanya alat musik ini seringkali digunakan dalam melantunkan lagu-lagu qasidah atau Hadroh

Syair-syair Islami yang dibawakan saat bermain hadrah mengandung ungkapan pujian dan keteladanan sifat Allah dan Rasulallah yang agung. Dengan hal tersebut, maka akan membawa dampak kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, para sufi yang biasanya melibatkan seruan atas sifat-sifat Allah yang Maha Hidup (Al-Hayyu).

Kebiasaan bermain alat musik Hadroh ini juga rutin di laksanakan oleh anak-anak desa Sarah Kaye Kec Rantau selamat Aceh Timur. Mereka melakukan latihan Hadroh guna untuk meramaikan acara-acara yang ada di desa tersebut, seperti salah satu contohnya pada saat memperingati Maulid Nabi. Anak-anak di desa ini berlatih bermain Hadroh rutin dilaksanakan di menasah Gampong selepas sembahyang Maghrib yang dilatih oleh imam mesjid kampung tersebut.
Terdapat berbagai macam jenis alat musik Hadrah,diantaranya yaitu:

1. Rebana Biang

Rebana biang merupakan alat musik rebana yang mempunyai ukuran cukup besar jika dibandingkan dengan jenis rebana yang lainnya. Rebana biang mempunyai ukuran sekitar 60 hingga 80 cm, maka dari itulah instrumen rebana dengan jenis biang ini terkadang susah untuk di pegang.

2. Rebana Maukhid

Rebana maukhid merupakan sebuah alat musik rebana yang kemunculannya tidak lepas dari nama Habib Hussein al-Hadad, dimana habib inilah yang menggembangkan rebana maukhid ini. Habib Hussein juga mempelajari sebuah kesenian rebana yang berasal dari Hadramaut, rebana ini pada awalnya hanya mempunyai 2 buah, tetapi Habib Hussein telah mengembangkan menjadi 4 hingga 16 buah.

3. Rebana Qasidah

Rebana qasidah merupakan jenis alat musik rebana yang sudah cukup terkenal, dimana para peneliti musik berpendapat bahwa rebana qasidah muncul akibat dari ilham rebana jenis dor. Pada awal kemunculannya, rebana jenis ini sudah banyak disenangi, hal ini dikarenakan tidak ada unsur ritual dalam penampilan jenis rebana ini, sehingga rebana bisa terus berkembang dan bisa dimainkan dalam berbagai acara apa saja.

Jenis Hadroh yang dimainkan yaitu jenis Hadroh rebana, rebana hadroh merupakan jenis alat musik rebana yang dimainkan bukan dengan cara dipukul biasa, melainkan dilakukan dengan cara dipukul seperti pada saat memainkan alat musik gendang. Rebana hadroh sendiri terdiri dari 3 instrumen rebana, yakni ada bawa, ganjil dan juga gedung. Bawa biasanya berperan sebagai komando dengan irama pukulan yang lebih cepat, ganjil biasanya berperan untuk saling mengisi dengan bawa dan gedung digunakan sebagai bass.

Hadrah merupakan kesenian Islam yang ditampilkan dengan iringan-iringan rebana (alat perkusi) sambil melantunkan syair-syair serta pujian terhadap akhlak mulia Nabi Muhammad SAW, terkadang disertai pula dengan gerak tari. Kesenian ini selain sebagai media untuk menyebarkan ajaran agama Islam juga sebagai sebuah hiburan. Tapi naifnya, para penikmat atau pemain banyak yang belum mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian ini, mereka hanya asik melantunkan sholawat dan memainkan peralatan tanpa tau nilai-nilai apa saja didalamnya, sehingga mereka belum bisa mengaplikasikan nilai-nilai yang ada.

Nilai-nilai yang terkandung dalam kesenian hadrah ada beberapa yang pertama nilai religious, yang kedua nilai akhlak, dan yang ketiga nilai sosial. Adapun peran pemerintah dalam melestarikan kesenian hadrah yaitu dengan menyelenggarakan beberapa festival untuk memperkenalkan kesenian tradisional, kemudian mempromosikan kesenian hadrah melalui media cetak ataupun media sosial. Manfaat kesenian hadrah bagi masyarakat sekitar yaitu lebih mempererat silaturahmi antar masyarakat, dan untuk anak-anak remaja menjadi terhindar dari pikiran negatif dan menjadi lebih fokus untuk bersholawat dan melakukan kegiatan positif.

Penulis blog

Tidak ada komentar