Artikel ditulis oleh Gita Rahmadya _ 3022019053_Bimbingan dan Konseling Islam |
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pada Generasi Muda
Kisah mahasiswi Sukses berwirausaha di Bidang Bisnis Jasa, sebagai Pemilik usaha "Tari Fotocopy"
Perkembangan ekonomi kreatif tidak dapat terlepas dari generasi muda sebagai “gudang” kreativitas. Generasi muda adalah sumber daya produktif yang dengan ide keratifnya dapat membuka sebuah usaha (wirausaha) yang juga membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran di angkatan kerja produktif.
Generasi muda merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki tingkat produktivitas yang paling tinggi. Namun sayangnya kurang dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut karena masih banyaknya dari segelintir pemuda yang melakukan ataupun terlibat tindak kejahatan seperti, pencurian, narkoba, tawuran, sampai pergaulan bebas.
Dari hal ini generasi muda muda harus bisa belajar untuk menjadi seorang wirausaha agar dapat meminimalkan tindak kejahatan yang ada karena kreatifitasnya diluangkan untuk dunia usaha bukan untuk sesuatu yang malah dapat menghancurkan masa depannya.
Mahasiswa/i mempunyai kebutuhan yang tidak sedikit, apalagi bagi mereka yang merantau. Selain biaya untuk kuliah, mahasiswa terkadang juga dihadapkan pada pengeluaran yang tidak terduga. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu yang bisa di lakukan adalah mencari uang tambahan.
Selain untuk membantu mengurangi beban orang tua yang sudah membayar biaya kuliah kita, mencari penghasilan tambahan juga bisa membuat mahasiswa mengerti akan dunia kerja. Mungkin tidak semua orang ingin mengerti akan dunia kerja selagi mereka berkuliah.
Tidak semua orang bisa melakukan dua pekerjaan secara bersamaan seperti contohnya salah satu mahasiswa yang akan dibahas melalui wawancara pada saat KPM. Dia memulai bisnisnya ketika dirinya harus bisa menyelesaikan kuliahnya juga. Ini bukan merupakan hal yang mudah dikarenakan kita harus bisa membagi waktu kita, kapan kita harus fokus kuliah dan kapan kita harus fokus menjalani bisnis ini.
Khasnari Iqlima atau biasa dipanggil Tari merupakan salah satu mahasiswi IAIN LANGSA asal langsa yang bertempat tinggal di Dusun Bukit Desa Paya Bujok Seulemak Langsa Baro – Kota Langsa. Tari berusia 26tahun dan Terlahir dari keluarga yang kurang mampu membuat dirinya harus berpikir keras untuk membantu kehidupan keluarga. Di tengah himpitan ekonomi keluarga, ia juga mempunyai saudara, maka dari itu dia berani untuk membuka bisnis ini. Mungkin tidak semua orang memiliki keinginan seperti tari untuk memenuhi kebutuhannya sendiri selama kuliah. Tetapi tari berbeda dia ingin membeli semua yang dia inginkan dengan uangnya sendiri tanpa merepotkan orang tuanya.. Keberanian untuk menjadi membuka usaha fotocopy yang berawal kecil dari mesin printer yang terkesan murahan dan dianggap sebagai usaha yang “main main” Akan tetapi perlu diacungi jempol.
Pada saat saya melakukan Observasi KPM, saya mewawancarainya sedikit seperti “Bagaimana Awal Mula dia Berniat Membuka Usahanya tersebut” : dia menjawab nya : "Saya memulai bisnis Jasa yakni Usaha tari fotocopy, sejak tahun 2016 saya memulai bisnis ini tanpa modal sama sekali" ujar tari
Tari sudah memulai usaha sejak tahun 2016 yang bernama Tari Fotocopy hingga sampai tahun sekarang yang terbilang tidak mudah. Tari ini bahkan banyak menceritakan jatuh bangun dalam memulai usaha fotocopynya tersebut. Tari memulai bisnisnya ketika dirinya harus bisa menyelesaikan kuliahnya juga. Ini bukan merupakan hal yang mudah dikarenakan kita harus bisa membagi waktu kita, kapan kita harus fokus kuliah dan kapan kita harus fokus menjalani bisnis ini.
Pada awal merintis Tari Fotocopy ia hanya bermodalkan printer keci. Awalnya dia berjualan hanya beberapa atk dan printer kecil cukup untuk mengeprint tugas sekolah ataupun kuliahnya tapi masih kurang peminatnya, namu demikian dia tidak berkecil hati dan terus berusaha karena merintis sebuah usaha bukan hal yang mudah jika kita tidak sabar terhadap proses yang akan terjadi.
Selanjutnya saya bertanya, “Bagaimana Tari Memiliki Ide untuk memulai usaha yang tergolong besar ini?”
"Saya berani memulai bisnis jasa ini karena bisnis yang konsumennya tidak akan habis, mengikuti perkembangan zaman, dapat digunakan oleh seluruh kalangan" sambung tari.
Tari juga berhasil membeli 1 unit Honda Vario dari hasil keuntungan dan tabungannya selama menjalani bisnisnya. Dia juga mengunggah postingan yang menujukan rasa bersyukur atas pencapaian yang telah ia raih dengan berhasil membeli motor tersebut.
Dengan capaian yang berhasil ia raih membuat beberapa temannya terinspirasi dari kerja keras yang telah dilakukannya. Banyak juga yang bangga dengan perjuangan dari tari, ia juga sering menggunakan kata-kata percaya proses sebagai motivasi terhadap dirinya. Perjuangannya pun tidak berhenti disitu setelah honda vario yang dia dapatkan, yang ingin ia beli dengan hasil jerih payahnya sendiri.
Gagasannya dalam mengolah usaha Tari Fotocopy ternyata mampu menjadikan usaha tersebut terbilang ramai dan mempunyai nilai jual lebih. Usaha Tari fotocopy milik dirinya ini terbilang sukses dikarenakan tempat nya yang strategis atau dekat kampus sehingga banyak menarik pelanggan dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat desa paya bujok seulemak. Kesuksesan yang diraih tari adalah berkat kerja kerasnya. Perempuan yang berusia 26 tahun ini memulai wirausaha dari nol. Sekarang penghasilan yang diperoleh ibu tari ini menembus jutaan rupiah.
Kesuksesan tidak datang dengan sendirinya, tapi untuk mencapainya diperlukan kerja keras dan keyakinan.
Tidak ada komentar