Ditulis Oleh: Firyal Nabila Mahasiswi Program Studi Perbankan Syariah IAIN Langsa |
Jumlah penduduk Kota Langsa tahun 2016 yaitu 168.820 jiwa yang terdiri dari 83.671 jiwa penduduk laki-laki dan 85.149 jiwa penduduk perempuan.Kepadatan penduduk di Kota Langsa pada tahun 2016 sebesar 704 jiwa/km2 dengan kecamatan terpadat yaitu Kecamatan Langsa Kota sebesar 6.744 jiwa/km2 dan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu Kecamatan Langsa Timur sebesar 194 jiwa/km2. Laju pertumbuhan penduduk Kota Langsa cenderung positif setiap tahunnya.
Pada tahun 2015-2016, laju
pertumbuhan penduduknya mencapai 1,77%. Berdasarkan komposisi penduduk
berdasarkan usia, jumlah penduduk berusia 0-9 tahun merupakan kelompok usia
dengan jumlah terbanyak. Hal ini menunjukkan tingginya angka kelahiran di Kota
Langsa. Kota Langsa - Salah satu Desa/Gampong yang mendapatkan
perhatian Pemerintah untuk dimekarkan adalah adalah Gampong Sungai Pauh, yang
dalam proses tersebut juga dilakukan musyawarah yang melibatkan Kepala
Desa/Geuchik, Tuha Peut Gampong, serta tokoh–tokoh lainnya yang berpengaruh
dalam hal pengambilan Keputusan. Dan pada akhirnya pada Tahun 2011 secara resmi
Gampong Sungai Pauh dimekarkan menjadi 4 (Empat) Desa/Gampong yang peresmiannya
pada saat itu bertempat di halaman Mesjid Darul Muttaqin Gampong Sungai Pauh,
dan terdiri dari : Gampong Sungai Pauh (Gampong Induk), Gampong Sungai Pauh
Pusaka (Gampong Pemekaran), Gampong Sungai Pauh Tanjong (Gampong Pemekaran),
Gampong Sungai Pauh Firdaus (Gampong Pemekaran). Sebelah Utara berbatas dengan
Gampong Sungai Pauh Pusaka dan Gampong Kuala Langsa, Sebelah Selatan berbatas
dengan Gampong Blang Seunibong dan Gampong Mutia, sebelah Timur berbatas dengan
Gampong Sungai Pauh Firdaus dan Gampong Alue Beurawe, dan sebelah Barat
berbatas dengan Gampong Matang seulimeng dan Gampong Lhok Bani.
Gampong Sungai Pauh terletak pada
wilayah datar pesisir barat Aceh Besar yang memiliki bentuk Linier. Bagian
utama Gampong adalah Jalan Utama pada sumbu Utara–Selatan. Dominasi penggunaan
lahan berupa Pemukiman penduduk berkembang disepanjang ruas jalan utama dan
disepanjang jalan Sekunder, area persawahan (Unsur Pertanian) dan perkebunan
terletak setelah area pemukiman. Sebagian wilayah terdiri dari pemandangan
rawa, dan sebagian lainnya adalah lahan area pertambakan dan juga Hutan
Mangrove (Hutan Bakau).
Di Gampong
Sungai pauh ini terdapat sebuah usaha rumahan yang dimiliki oleh seorang ibu
yang bernama ibu Ainun Mardiah, usaha ini terletak di lorong balda desa sungai
pauh. Usaha ini merupakan usaha kue khas aceh yang bernama kue boh usen. Kue
boh usen merupakan kue khas aceh yang banyak di minati, kue ini memiliki rasa
yang manis dan gurih. Kue boh usen ini sering kita lihat pada saat hari lebaran
idul fitri dan sering juga terdapat di toko oleh-oleh khas aceh.penikmat kue
boh usen ini bukan hanya dari orang aceh saja melainkan pengunjung dari luar
aceh juga menikmatinya. Kue boh usen ini cocok untuk dijadikan sarapan pagi di
karenakan kue boh usen ini banyak mengandung karbohidrat, sehingga bisa membuat
perut kita menjadi kenyang. Dengan bentuknya yang unik membuat orang luar aceh
penasaran akan citarasanya, sehingga kue boh usen ini dijadikan sebagai
oleh-oleh khas aceh.
Pembuatan
kue boh usen ini tergolong sangat sederhana dengan bahan-bahan yang mudah di
dapat di sekitar tempat tinggal kita. Bahan utama yang diperlu disediakan untuk
membuat kue boh usen ini adalah:
1. Tepung
beras yang sudang di gongseng 1 kg
2. 1 butir
telur
3. Gula 4
ons
4. 3 lembar
daun pandan
5. 1 sendok
makan jintan manis yang sudah di haluskan setelah di gongseng.
6. Minyak
goreng
7. 2 gelas santan kental
Untuk adonan celup sebelum
sebelum di goreng sediakan tepung beras ketan 1 ons dan tepung beras 1 ons
serta garam dan air secukupnya.
Langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam pembuatan kue boh usen adalah sebagai berikut:
1. Panaskan santan dan gula
dengan tambahan daun pandan hingga kental dan terus di aduk-aduk, bila sudah
kental maka tunggu sampai panasnya hilang.
2. Kocok telur sampai
berbusa.
3. Campurkan bahan dengan
tepung dan di adon hingga kalis.
4. Bentuk adonan seperti
bulan sabit.
5. Campurkan semua bahan
adonan celup
6. Celupkan kue yang sudah
di cetak atau dibentuk kedalam adonan celup, kemudian goreng dalam minyak panas.
7. Angkat dan tiriskan
8. Boh usen siap di nikmati
Setelah semua proses
tersebut selesai. Kue boh usen pun siap dinikmati dan dikemas untuk di
pasarkan. Harapannya kue khas daerah aceh ini tetap bisa terus di lestarikan
hingga ke anak cucu agar kelestarian yang telah diciptakan oleh leluhur
tetaplah terjaga.
Tidak ada komentar