Artikel ditulis oleh: Mutia Riandani (4012019069) IAIN LANGSA |
Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberi status sebagai daerah istimewa dan juga diberi kewenangan otonomi khusus. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk provinsi ini sekitar 5.274.871 jiwa.[13] Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatra Utara di sebelah tenggara dan selatan.
Peureulak merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Aceh Timur, yang lebih dikenal dengan sejarahnya yang gemilang di Dunia Islam Asia tenggara yakni Bandar khalifah. yang merupakan Kerajaan Islam pertama Asia Tenggara pada tahun 225 H dengan Raja pertamannya Sayyed Maulana Abdul Aziz Syah.
Bandar Khalifah yang dulunya merupakan kota Perdangan antar bangsa seperti gujarat (India) Arab dan Persia serta sebagian negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Belanda, Portugis dan lain-lain.
Awal perkembangan dan penyebaran Islam bermula dari Bandar Kahalifah (Paya Meuligo Sekarang) yang di sebarkan Oleh para Ulama-ulama dari Peureulak dan dari daerah lainnya sehingga Agama Islam di Asia Tenggara berkembang dan menyebar dari Bandar Khalifah yang kemudian menjadi Peureulak.
“Negeri Peureulak suatu negeri yang tertua di Sumatera, namanya tinggal tetap dan tidak berubah-rubah sepanjang abad, dan sudah terkenal dikalangan musafir yang lalu beserta para pedagang dunia yang lalu lalang di Selat Malaka seperti bangsa Cina, Arab, Persia, Hindustan, Italia, Portugis dan lain-lain, kemudian para pedagang di daerah ini banyak membeli kayu peureulak untuk dijadikan bahan perahu sehingga negeri ini diberikan nama pohon kayu itu yaitu Peureulak, pada 1 Muharram 225 H (840 M) para ulama dan tokoh-tokoh mayarakat mendeklarasikan kerajaan Peureulak dengan sultan pertama Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah kemudian diraja berdaulat mengubah nama ibu kota kerajaan dari Bandar Peureulak menjadi Bandar Khalifah. Juga atas petuah khalifah di Baghdad.”
Di tengah-tengah Kota Peureulak terdapat sebuah Gampong desa Lhok dalam. Lhok dalam merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan peureulak, kabupaten Aceh Timur, Privinsi Aceh. Di Lhok Dalam banyak terdapat beberapa kuliner tetapi yang khas di gampong Lhok Dalam yaitu mie jengkol. Mie jengkol merupakan makanan yang sangat nikmat dan dsukai banyak orang.
Setelah itu semua bumbu di haluskan, dan siapkan wajan, lalu patahkan mie lidi menjadi dua bagian, setelah itu nyalakan kompor, lalu panaskan air dalam julah yang banyak. Setelah itu panaskan air hingga mendidih dan masukan mie lidi dan aduk sampai matang atau sampai berwarna kuning keemasan, lalu angkat dan tiriskan, lalu tumiskan bumbu yang sudah dihaluskan tadi, jika bumbu nya sudah matang masukkan mie nya lalu di aduk sampai bumbu nya merata. Setalah itu mie lidi siap di sajikan.
Nah, begitu juga dengan mie jagung (mie biehun) rendamkan terlebih tunggu sampai mie nya lembut, jika sudah lembut angkat dan tiriskan dan tumis dengan bumbu yang sudah di haluskan, jangan lupa masukan kecap asin dan kecap manis ke dalam mie supaya warna dan rasanya makin maknyus atau mantap.
Mie jengkol kak banun ini selain mie untuk membuat pelanggan makin menarik itu di tambahkan dengan jengkol rendang yang sangat enak, lalu tambahkan kuah pedas didalam mie tersebut dan rasanya akan sangat nikmat. Dan untuk pelengkap dalam mie nya ditambahkan dengan gorengan yang sudah di sediakan dan kamu pasti akan mersakan dengan beureutoh mangat mie jengkol kak banun.
Pemilik usaha bernama Banun mengatakan “bahwa mie jengkol ini didirikan sudah dari sejak tahun 2008 hingga sampai sekarang. dan masi berkembang juga selalu ramai pengunjung yang membeli. Usaha mie ini biasanya orang-orang menyebutnya dengan sebutan mie jengkol kak banun. Khas dalam mie ini yaitu selain mie jongkol juga bumbu pedasnya yang sangat disukasi bagi kebanyakan orang-orang.”
Kemudian kak banun juga mengatakan bahwa Mie jengkol di olah dari bahan mie lidi dan mie jagung (mie biehun) dengan campuran bumbu tumis khas aceh yang beraroma harum semerbak. “Nah, Mie lidi merupakan salah satu jajanan masa SD yang begitu digemari hingga saat ini. Rasanya yang gurih dan nikmat dengan tambahan bumbu menambah cita rasa mie lidi.” Ujar kak banun.
Kak banun juga menjelaskan cara pembuatan mienya itu, salah satunya yaitu cara pembuatan mie biehun. mie jagung (mie biehun) rendamkan terlebih dahulu tunggu sampai mie nya lembut, jika sudah lembut angkat dan tiriskan dan tumis dengan bumbu yang sudah di haluskan, jangan lupa masukan kecap asin dan kecap manis ke dalam mie supaya warna dan rasanya makin maknyus atau mantap.
Mie jengkol kak banun ini selain mie untuk membuat pelanggan makin menarik itu di tambahkan dengan jengkol rendang yang sangat enak, lalu tambahkan kuah pedas didalam mie tersebut dan rasanya akan sangat nikmat. Dan untuk pelengkap dalam mie nya ditambahkan dengan gorengan yang sudah di sediakan dan kamu pasti akan mersakan dengan beureutoh mangat mie jengkol kak banun.
Untuk yang belum pernah merasakan mie jengkol kak banun ketika ada melewati peureulak jangan lupa singgah untuk memakan mie jengkol kak banun, yang terletak di desa lhok dalam jalan rumah sakit abdul aziz syah atau rumah sakit peureulak dan nanti akan menemukan pamplet yang bertulisan mie jengkol kak banun.
Tidak ada komentar