Artikel ditulis oleh : Patricia Fingkan Mahasiswi KKN-T Kerja Sosial Prodi Manajemen Keuangan Syariah IAIN Langsa
Di Seulalah, sudah tidak asing dengan tempe. Banyak ditemukan pabrik tempe rumahan, dan warung gorengan. Konsumen yang berdatangan juga berbagai jenis dan kalangan. Di pabrik tempe, konsumennya merupakan masyarakat desa Seulalah, luar desa, hingga luar kota. Tempe dijajal dipabrik yang nantinya konsumen sendiri yang akan membeli hingga dibawa keliling desa Seulalah.
Seulalah banyak
ditemukan tempe yang dibungkus menggunakan daun, masyarakat menyebutnya dengan
tempe daun. Mereka sudah terbiasa dengan adanya tempe daun, dimanapun ada tempe
daun disekitar desa Seulalah. Pagi-pagi sekali, ada penjual menaiki sepeda
untuk menjajal tempe dan pembeli yang berdatangan ke pabrik tempe untuk
membelinya. Menurut sepengetahuan saya, warga desa sering mendatangi pabrik
rumahan tersebut pada pagi hingga sore hari.
Tempe yang dibuat masih
sangat tradisional, masih digiling menggunakan tangan dan menggunakan kayu
bakar untuk menghasilkan kacang kedelai siap produksi sebagai tempe yang
renyah. Tempe yang sudah direbus bisa diberikan ragi dan tepung, ragi untuk
memproduksi tempe adalah ragi khusus tempe. Kemudian, kacang kedelai dimasukkan
ke dalam baskom dan dibungkus menggunakan daun kertas. Ragi tempe
dipergunakan untuk pembuatan tempe yang mengandung jamur tempe. Secara
tradisional, biasanya diambil dari daun pisang bekas pembungkus tempe pada
waktu pembuatan. Ragi juga dapat ditemukan dipasaran yang dapat diperjualbelikan.
Tempe adalah makanan yang terbuat dari
kacang kedelai dan campuran ragi. Didalam proses pembuatan tempe, aktivitas
awal yang harus dilakukan yaitu meyortir kacang kedelai, kemudian kacang
direbus setengah matang lalu direndam dalam air bersih selama kurang lebih 12
jam (semalaman). Setelah perendaman, kacang kedelai kembali dibersihkan lalu
direbus hingga benar-benar matang. Langkah selanjutnya setelah kacang dibiarkan
hingga dingin lalu ditambahkan ragi. Kemudian kacang kedelai yang telah
dicampur ragi, dibungkus dengan daun pisang dan kertas. Setelah itu dibiarkan
selama satu malam agar proses fermentasi berjalan dengan sempurna.
Kota Langsa diwilayah Kecamatan Langsa
Lama tepatnya di Jalan Hamzah Fanzuri Gg. Gelatik Dusun Mawar 1 Gampong
Seulalah Atas merupakan salah satu tempat produksi jenis makanan yang sudah
banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar maupun luar. Biasanya usaha tempe
sering dikenal dengan sebutan “Tempe Seulalah”, dikarenakan usaha tempe ini
terletak di Gampong Seulalah.
Tempe Seulalah merupakan produksi usaha
mandiri milik Ibu Zainah. Beliau berumur 42 tahun. Usaha tempe Seulalah ini
sudah berdiri pada tahun 2014. Tempe Seulalah merupakan hasil olahan dari
fermentasi ragi. Tempe termasuk jenis makanan yang mengandung gizi karena terbuat
dari kacang kedelai yang dipercaya ahli memiliki kadar protein yang
tinggi.
Banyak penikmat tempe mulai dari
kalangan anak- anak, remaja, hingga orang dewasa. Begitu pula dengan ibu rumah
tangga sering menggunakan tempe sebagai menu lauk pada makanan. Sampai saat ini
Tempe Seulalah sangat dikenal keberadaanya dikarenakan kualitas cita rasa yang
terus terjaga. Dengan demikian banyaknya pula warung sekitar menjadi konsumen
tetap. Salah satunya warung makan Rajanya Tempe, yang mana warung tersebut mengambil
tempe mentah di usaha milik Ibu Zainah.
Tidak ada komentar