Artikel ditulis oleh : Patricia Fingkan Mahasiswi KKN-T Kerja Sosial Prodi Manajemen Keuangan Syariah IAIN Langsa Di Seulalah, sudah tidak asing dengan tempe. Banyak ditemukan pabrik tempe rumahan, dan warung gorengan. Konsumen yang berdatangan juga berbagai jenis dan kalangan. Di pabrik tempe, konsumennya merupakan masyarakat desa Seulalah, luar desa, hingga luar kota. Tempe dijajal dipabrik yang nantinya konsumen sendiri yang akan membeli hingga dibawa keliling desa Seulalah. Seulalah banyak ditemukan tempe yang dibungkus menggunakan daun, masyarakat menyebutnya dengan tempe daun. Mereka sudah terbiasa dengan adanya tempe daun, dimanapun ada tempe daun disekitar desa Seulalah. Pagi-pagi sekali, ada penjual menaiki sepeda untuk menjajal tempe dan pembeli yang berdatangan ke pabrik tempe untuk membelinya. Menurut sepengetahuan saya, warga desa sering mendatangi pabrik rumahan tersebut pada pagi hingga sore hari. Tempe yang dibuat masih sangat tradisional, masih digiling menggunakan
Artikel ditulis oleh : Patricia Fingkan Mahasiswi KKN-T Kerja Sosial Prodi Manajemen Keuangan Syariah IAIN Langsa Di Seulalah, sudah tidak asing dengan tempe. Banyak ditemukan pabrik tempe rumahan, dan warung gorengan. Konsumen yang berdatangan juga berbagai jenis dan kalangan. Di pabrik tempe, konsumennya merupakan masyarakat desa Seulalah, luar desa, hingga luar kota. Tempe dijajal dipabrik yang nantinya konsumen sendiri yang akan membeli hingga dibawa keliling desa Seulalah. Seulalah banyak ditemukan tempe yang dibungkus menggunakan daun, masyarakat menyebutnya dengan tempe daun. Mereka sudah terbiasa dengan adanya tempe daun, dimanapun ada tempe daun disekitar desa Seulalah. Pagi-pagi sekali, ada penjual menaiki sepeda untuk menjajal tempe dan pembeli yang berdatangan ke pabrik tempe untuk membelinya. Menurut sepengetahuan saya, warga desa sering mendatangi pabrik rumahan tersebut pada pagi hingga sore hari. Tempe yang dibuat masih sangat tradisional, masih digiling menggunakan
Tidak ada komentar