Foto: Bersama Bapak Zulfahmi Pemilik Tanaman Hidroponik |
Hidroponik
adalah suatu cara bercocok tanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan
tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi pada tanaman. Dengan
kata lain hidroponik merupakan budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanam. Penanaman secara hidroponik membuat
tanaman menjadi relatif lebih cepat tumbuh dan berkembang karena unsur hara
dalam larutan dapat secara optimal dimanfaatkan sepenuhnya oleh tanaman,
sehingga daun akan lebih lebar, daging buah lebih besar dan kokoh. Hal ini,
dapat mempercepat masa panen tanaman sehingga dapat menjadi berkesinambungan
penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. Selain itu
juga, penanaman secara hidroponik memiliki kuantitas dan kualitas produksi
lebih tinggi dan lebih bersih, tidak perlu bergantung pada musim, tidak banyak
menghabiskan tenaga untuk mengerjakannya dan penggunaan lahannya juga lebih
efisien dan fleksibel.
Bapak Zulfahmi merupakan pemilik tempat penanamam sekaligus pembudidayaan dan penjualan sayur hidroponik di Desa Paya Bujok Teungoh, Kec. Langsa Barat, Kota Langsa tepatnya di Dusun Barat. Beliau menjalani penanaman sistem hidroponik ini sudah sampai 1 tahun 7 bulan sejak Mei 2021. Namun, beliau mengatakan bahwa bisnis yang ia geluti sekarang ini bukan semata-mata hanya bisnis belaka melainkan karena hobby dan untuk mengisi waktu luang sebagai seorang pensiunan. “saya membuat hidroponik ini bukan murni karena bisnisselain dapat menghasilkan, saya juga menyalurkan hobby saya, sekaligus mengisi waktu luang, dan saya juga bisa membantu maupun bersedekah pada orang lain,” tutur Pak Zulfahmi.
Foto : Sayur Pakcoy dan Pohon Anggur |
Ada berbagai
jenis macam sayuran juga buah yang ditanam dan dikelola langsung oleh beliau,
mulai dari sayur pakcoy, bayam, kangkung, sawi, selada, tomat, dan 15 jenis
buah anggur. Omset yang didapat oleh bapak Zulfahmi dalam menjual sayur
hidroponik ini bisa mencapai Rp.5.000.000,00 Per-bulan yang manasudah termasuk
dengan modalnya. Omset tersebut bergantung pada jumlah lubang tanam yang beliau
miliki. Beliau mempunyai 5000 lubang tanamdimana dalam 1 lubang tanam/1 pot dijual
seharga Rp.1.000,00.
Proses bekerja sistem hidroponik ini menggunakan pompa listrik yang dialiri air nutrisi ke akar tanaman secara terus menerus. Bak air yang sudah berisikan larutan nutrisi hidroponik nantinya akan mengalir melalui pompa listrik menuju lubang pipa yang biasa disebut pipa paralon genangan air yang berada dibawah akar tanaman hidroponik dan akan kembali ke bak air. Proses ini dilakukan secara berulang kali selama pompa listrik menyala. Walaupun begitu, tanaman tetap ternutrisi apabila pompa listrik mati karena masih terdapat genangan air di dalam lubang pipa paralon.
Foto : Pipa Paralon |
“Saya memakai Sistem DFT, bentuk dari wadahnya dibuat mendatar sehingga larutan nutrisi mengalir secara terus-menerus melalui pompa dengan timer. Kalau listrik mati tanaman tidak akan layu karena ketersediaan nutrisi masih ada didalam air yang menggenang di dalam pipa paralon. Hanya saja kekurangan dari DFT ini jika listrik mati maka kadar oksigen untuk tanaman menjadi kurang. Nah sedangakan NFT, itu wadahnya biasa dibuat dalam bentuk miring dan listrik tidak boleh mati jika mati maka nutrisi didalam air akan berkurang. Biasanya kalau perusahaan menggunakan sistem NFT ini karena mereka pakai genset,” pungkas Pak Zulfahmi.
Foto : Media Tanam Rockwool dan Hidroton |
Selain itu, dalam budidaya hidroponik, nutrisi merupakan bagian penting untuk pertumbuhan tanaman. Keunggulan nutrisi dalam hidroponik 100% semua zat akan terserap dalam air dan tidak menimbulkan endapan. Inilah keistimewaan dari nutrisi hidroponik. Nutrisi hidroponik biasa dikenal dengan nama nutrisi AB mix. Nutrisi A mewakili unsur makro sedangkan unsur B mewakili unsur mikro. Pak Zulfahmi mengatakan bahwa nutrisi AB mix cenderung memiliki kadar yang berbeda-beda namun ada juga yang sama untuk setiap jenis sayur. Seperti kangkung, bayam, sawi, dan pakcoy memiliki kadar nutrisi yang sama yakni dari 1050-1400 PPM (Parts Per Million) sedangkan selada memiliki kadar nutrisi lebih sedikit yakni sekitar 560-840 PPM.
Untuk mengukur banyaknya kadar nutrisi dalam air tanaman hidroponik dinamakan dengan TDS Meter. “unsur AB mix itukan namanya, jadi kandungan di A ada unsurnya sendiri begitu juga dengan B ada unsurnya sendiri, kedua unsur tersebut disatukan didalam tong yang berisi air baru setelah itu diukur dengan TDS meter disesuaikan dengan ketentuan nutrisi yang sudah ada. Unsur A dan B tadi tidak boleh disatukan tanpa air, karena jika disatukan wadah yang kita pakai untuk mencampurkan dua unsur ini akan mengkristal. Oleh karenanya, jika disatukan harusnya menggunakan air yang dimasukkan dalam tong dan langsung dialiri ke pipa paralon,” ujar pak Zulfahmi.
Foto : TDS Meter dan Tong Air
Berisikan Nutrisi |
Semua benih yang ingin ditanam haruslah disemai terlebih dahulu. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa penanaman sayuran hidroponik seperti pakcoy, bayam, sawi, selada dan kangkung menggunakan media tanam yang disebut rockwool. Rockwool memiliki tekstur seperti busa dan membentuk petakan-petakan kecil.Pak Zulfahmi memaparkan “Rockwool sebagai media tanam harus dibasahi dengan air terlebih dahulu, setelah itu barulah letakkan bibit disetiap petakan yang ada dengan menggunakan alat yang steril misalkan memakai ujung sumpit yang bersih, atau boleh dengan menggunakan tangan asalkan bersih dan steril jika tidak akan mempengaruhi pada pertumbuhan sayurnya. Bibit kangkung berbeda dari bibit yang lain, bibit kangkung ukurannya lebih besar sehingga semua bibit sayuran yang berukuran besar sebelum dia disemai dia harus direndam dulu sekitar kurang lebih 2 hari agar lebih cepat keluar kecambahnya baru setelah itu diletakkan pada rockwool.
Foto : Dailla Qalbi S, Mahasiswa KKNT-KS IAIN
Langsa Mencoba Praktik Menanam |
Foto : Dailla Qalbi S, Mahasiswa KKNT-KS IAIN
Langsa Mencoba Praktik Menanam |
Artikel di tulis oleh ailla Qalbi S, Mahasiswi KKNT-KS IAIN Langsa, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Program Studi Pendidikan Matematika. berdasarkan hasil Observasi dan Wawancara Langsung Bersama Bapak Zulfahmi (Pemilik Budidaya dan Penanaman Hidroponik) pada Kamis, 08 Desember 2022.
Tidak ada komentar