ACEH ARTIKEL BERITA DAERAH

Pengajian Sebagai Bentuk Karakter Cinta Islam Pada Anak Di TPA Dayah Futuhul Mua'rif Desa Gampong Meutia, Kota Langsa

Walies MH
Desember 21, 2022
0 Komentar
Beranda
ACEH
ARTIKEL
BERITA
DAERAH
Pengajian Sebagai Bentuk Karakter Cinta Islam Pada Anak Di TPA Dayah Futuhul Mua'rif Desa Gampong Meutia, Kota Langsa

Artikel ditulis oleh Carissa Alifia (NIM : 1052019002),Nurfazrina (NIM : 1052019020),Meuthia sari (NIM : 1012019087) Mahasiswi IAIN Langsa

 Kualitas sumber daya manusia pada hakekatnya sangat ditentukan oleh pendidikan. Pendidikan yang berkualitas dan berkepribadian tentunya akan menghasilkan manusia yang berkualitas dan berkepribadian pula. Oleh karena itu pendidikan harus menjadi prioritas dalam setiap program pembangunan. Pendidikan yang berkualitas dan berkepribadian tentunya akan menghasilkan manusia yang berkualitas dan berkepribadian pula. Oleh karenaitu pendidikan harus menjadi prioritas dalam setiap program pembangunan.

Salah satu metode pembelajaran bagi umat Muslim untuk dapat menghafal dan mengamalkan Al-quran. Bahkan sebisa mungkin mempelajari hal ini bisa dilakukan sejak dini. Agar kelak sang anak dapat mengamalkan isi di dalam Al-quran. Salah satu metode mengaji adalah dengan belajar iqro. Kegiatan mengajar ini kami lakukan di salah satu lembaga pendidikan islam yang ada di Desa Gampong Meutia Kecamatan Langsa kota,Kota Langsa. Kami mengajar.

Pendidikan agama Islam menginginkan peserta didik yang memiliki fondasi keimanan dan ketakwaan yang kuat terhadap Allah, karena iman merupakan potensi rohani yang harus diaktualisasikan dalam bentuk amal saleh, sehingga menghasilkan prestasi yangdisebut takwa. Pokokpertama materi Pendidikan Agama Islam pada dasarnya adalah Al-Quran. Sebagai pokok agama, al-Quran memegang peranan yang sangatsignifikan dalam pembentukkan tingkah laku manusia atau pembentukkan akhlaq yang mulia. Artinya bahwa, seseorang akan melahirkan sebuah tata nilai yangluhur dan mulia jika mengikuti sumber dari al-Quran.

Tata nilai itu kemudian melembaga dalam suatu masyarakat dan pada gilirannya akan membentuk sebuah kebudayaan dan peradaban yang islami. Oleh karena itu, kemampuan menulis,membaca, mengerti, dan sekaligus menghayati isi bacaan al-Quran, adalah sangat penting dalam meningkatkan moral anak didik. Salah satu tempatnya yaitu Taman Pendidikan alQuran (TPQ) sebagai sebuah lembaga pendidikan luar sekolah yang menitikberatkan pengajaran pada pembelajaran membaca al-Quran dengan muatan tambahan yang berorientasi pada pembentukan akhlak dan kepribadian qurani menjadi sangat urgen dewasa ini.

Taman pendidikan al-Quran merupakan lembaga pendidikan non-formal yang menitikberatkan pada pembelajaran serta penanaman nilai-nilai qurani pada anak usia pendidikan dasar. Keberadaan pendidikan al-Quran membawa misi yang sangat mendasar terkait dengan pentingnya memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai al-Quran sejak usia dini. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mendirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan.

Pelaksanaan Pemberdayaan Taman Pendidikan  Anak (TPA) yaitu pada kegiatan berangkat dari tugas mata kuliah Pengabdian masyarakat  kami mahasiswa dari IAIN Langsa melakukan observasi di desa Gampong meutia yang memiliki TPA, Tujuan dari implementasi fase ini yaitu untuk dapat mengaajar di TPQ agar dapat  melaksanakan kegiatan ini  bersama-sama, kemudian kami melaksanakan kegiatan megajar ini pada saat siang hari yaitu pada pukul 15.00 sampai dengan 16.30 wib.

Adapun tahapan- tahapan yang  kami lakukan dalam mengajar ngaji yaitu:

1.Kami membuka pembelajaran pada pengajian dengan membaca doa bersama

2.Mengenalkan Huruf Hijaiyah dengan Menyenangkan

3.Kemudian kami menerapkan membaca Iqro secara satu per satu oleh anak yang dipinpin oleh guru ngaji

4.Setelah itu kami meminta anak untuk mengulangi bacaan Huruf  Hijaiyah yang  belum lancar

Selesai mengaji bersama,

1.Kegiatan selanjutnya yaitu kami melakukan “kuis cinta islam” dimana kami akan memberikan  pertanyaan  kepada anak-anak

2.Selanjutnya kami menyanyikan lagu-lagu religi bersama-sama  seperti  menyebutkan rukun islam, rukun iman, nama-nama malaikat, nama-nama nabi, sifat wajib bagi Allah dan kitab-kitab Allah

3.Kemudian kami membaca shalawat bersama-sama

4.Setelah kegiatan selesai, kami menutupnya dengan membaca doa.

Dari kegiatan ini diharapkan anak-anak lebih lancar  dalam membaca bacaan huruf-huruf hijaiyah  yang terdapat didalam Al-Quran, Pada kegiatan ini kami memiliki Harapan kepada  anak-anak makin agar makin cinta dengan Al-Qur'an dan dapat mengamalkan Qur'an. Sehingga  dapat terciptanya generasi milenial yang cinta Qur'an.


Penulis blog

Tidak ada komentar