Artikel ditulis oleh Nur Fadhillah 402219027 Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Langsa |
Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan karena kreativitas dapat meningkatkan prestasi akdemik. Sehingga, semakin tinggi kreativitas yang dimiliki seseorang maka semakin tinggi pula prestasi akademik yang diraih. Dari beberapa penelitian tentang kreativitas, menunjukkan bahwa kreativitas sangat penting untuk dikembangkan, karena kreativitas memegang pengaruh penting dalam kehidupan seseorang. Maka dari itu, kreativitas perlu dikembangkan sejak dini. Anak-anak, dalam hal ini anak usia dini yang memiliki kreativitas tinggi di sekolah hendaknya tidak diabaikan, akan tetapi kemampuan tersebut harus dikembangkan dan didukung penuh baik di lingkungan sekolah maupun keluarga, sehingga anak dapat mengeksplor kemampuannya tersebut. Kreativitas merupakan kombinasi dari inovasi, flexibilitas, dan sensitivitas yang membuat seseorang mampu berpikir produktif berdasarkan kepuasan pribadi dan kepuasan lainnya. Kreativitas juga merupakan hasil dari motivasi.
Terdapat
hubungan antara berfikir kreatif dengan kepribadian kreatif pada anak usia
dini, pada sisi lain terdapat perbedaan antara pengembangan kreatif antara anak
laki laki dan perempuan. anak perempuan lebih kreatif dari pada anak laki laki.
Seperti
di desa seuneubuk punti, terdapat banyak tempat pendidikan salah satunya tpq
sughrah sibghatullah yang setiap minggunya mengadakan kegiatan yang sederhana
namun dapat memberikan dampak positif bagi anak anak seperti menggambar,
membuat kreasi yang dapat mengasah kreativitas, serta mengajarkan kepada mereka
arti saling tolong menolong dan bekerja sama untuk mencapai apa yang
diinginkan.
“kami
insya allah setiap minggunya selalu melakukan kegiatan kepada anak anak berupa
menggambar, mewarnai, membuat kreasi dari barang bekas dan bergotong royong
membersihkan tempat mereka belajar sendiri” ujar vina selaku pendiri TPQ.
Terdapat ciri-ciri kreativitas
yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan, motivasi atau dorongan dari
dalam diri untuk berbuat sesuatu. Ciri cirinya yaitu: 1.
Mempunyai daya imajinasi yang kuat 2. Senang mencari pengalaman baru 3.
Memiliki inisiatif 4. Mempunyai minat yang luas 5. Selalu ingin tahu 6.
Mempunyai kebebasan dalam berpikir 7. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat 8.
Mempunyai rasa humor 9. Penuh semangat 10. Berwawasan masa depan dan berani
mengambil resiko.
Perilaku
kreatif pada anak usia dini mungkin tidak akan dihasilkan jika anak takut untuk
berpikir tentang hal-hal yang baru atau ketidakinginan menjadi kreatif karena
kurangnya apresiasi dari orangtua, guru dan lingkungannya
“sebenernya anak anak ini senang kalau ada
kegiatan, mereka jadi tau ni apa kemampuan mereka. Mungkin ada yang suka
belajar sambil berkreasi membuat sesuatu yang unik , mungkin ada juga yang
akademiknya kurang tapi kalau dalam bidang seni dia suka dan semangat
mengerjakannya, jadi ya harus dipahami kemampuan anak anaknya bagaimana
maunya” Ujar vina pendiri tpq.
Kreativitas
pada anak adalah kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang asli. Pada
anak usia dini kreativitas akan terlihat jelas ketika anak bermain, dimana ia
menciptakan berbagai bentuk karya, lukisan ataupun khayalan spontanitas dengan
alat mainannya. Bermain merupakan dunia anak-anak, sehingga anak-anak tidak
terlepas dari bermain yang merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan
spontan. Sehingga hal tersebut memberikan dampak positif bagi anak seperti
bagaimana anak dapat mengeksplor lingkungan ketika bermain. Dalam suasana
bermain aktif, anak memperoleh kesempatan yang luas untuk melakukan eksplorasi
guna memenuhi rasa ingin tahunya, anak bebas mengekspresikan gagasannya memalui
khayalan, drama, bermain dan sebagainya. Ketika anak merasa nyaman, aman, dan
bebas mengeksplor lingkungannya, maka disinilah akan tumbuh dan berkembangnya
kreativitas, sehingga keadaan bermain yang menyenangkan bagi anak.
Pengembangan
kreativitas anak juga tidak terlepas dari dorongan orangtua, guru, dan
lingkungan sekitarnya. Upaya membantu perkembangan serta pengembangan
kreativitas anak, diantaranya sebagai berikut : 1. Berusaha memahami pikiran
dan perasaan anak 2. Menciptakan rasa aman kepada anak 3. Berusaha mendorong
anak untuk mengungkapkan gagasangagasannya tanpa mengalami hambatan, serta
menghargai gagasan-gagasannya. 4. Hendaknya lebih menekan pada proses daripada hasil
sehingga mampu memandang permasalahan anak sebagai bagian dari keseluruhan
dinamika perkembangan dirinya. 5. Tidak memaksakan pendapat kepada anak.
6. Berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki anak dan bukan
sebaliknya mencari-cari kelemahan anak. 7. Menyediakan lingkungan yang
mengizinkan anak untuk menjelajah dan bermain tanpa pengekangan yang tidak
seharusnya dilakukan.
“sedihnya ibu kan, kurangnya pengawasan
dari rumah. Orang tuanya sepenuhnya menyerahkan kepada kami sedangkan dirumah
anaknya kurang diperhatikan, jadinya habis dari sini semua yang diajarkan
hilang gitu aja, mirisnya ibu itu aja sih. Kurangnya perhatian dari orang tua
ketika dirumah jadi yang seharusnya kemampuan anaknya dapat berkembang jadinya
malah hilang begitu saja kreativitas anaknya”. ujar vina pendiri TPQ
Tidak ada komentar