DItulis Oleh Reza Aulia Mahasiswa Prodi Psikologi Islam Fakultas FUAD IAIN Langsa |
Pada era globalisasi saat ini, sering sekali kita mendengar kata Mental Health (kesehatan mental). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, kesehatan mental yang baik adalah seseorang yang dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Pada
sekarang ini tanpa disadari tidak sedikit dari generasi z sudah mengalami
gejala yang timbul pada kesehatan mental yang terganggu. Generasi Z adalah
orang-orang yang lahir pada tahun 1995-2010. Generasi Z juga biasanya disebut
dengan generasi internet karena banyak terpapar internet dan media sosial sejak
usia muda. Generasi Z cenderung bersifat rapuh ketika diberikan sebuah tekanan,
mereka lebih banyak mengeluh, sering mengambil keputusan secara tergesa-gesa,
dan juga merupakan generasi yang mudah terpengaruh.
Dikarenakan
karakteristik generasi z yang cenderung mudah rapuh dan mudah terpengaruh,
sehingga menyebabkan media sosial ini menjadi dampak negatif terhadap kesehatan
mental generasi z. Salah satu dampak buruk dari sosial media terhadap kesehatan
mental yaitu hilangnya rasa percaya diri, hilangnya rasa percaya ini membuat
dimana seseorang terus menerus menilai hal-hal yang dimiliki dalam dirinya
dengan hal-hal yang dimiliki orang lain yang pada akhirnya berujung dengan
depresi.
Pada
saat ini media sosial juga sering digunakan oleh generasi z untuk
mengekspresikan perasaan seseorang. Padahal bercerita disosial media memiliki
dampak negatif pada kesehatan mental yaitu ketergantungan pada sosial media dan
ketika mendapatkan komentar yang berbanding terbalik dari yang mereka harapkan
tentu hal itu akan menjadikan terganggu pada kesehatan mental, akan membuat
diri lebih stress dan masalah meluas ditambahkan dengan memikirkan
komentar-komentar negatif.
Setelah
saya menanyakan kebeberapa teman saya, mengapa mereka memilih mengekspresikan
perasaan mereka pada sosial media, salah satu faktor penyebabnya adalah
dikarenakan tidak ada satu orangpun yang mau mendengarkan mereka, termasuk
keluarga padahal mereka berharap keluarga adalah tempat mereka pulang untuk
mencurahkan segala keluh kesah mereka. Maka dari itu mereka mencari
perhatian-perhatian kecil dari sosial media.
Pentingnya Peran Keluarga
Dari
hasil pengamatan saya, saya dapat menyimpulkan bahwa sangat pentingnya peran
keluarga terhadap kesehatan mental generasi z, agar mereka tidak terjerumus
pada dampak negatif yang ada pada teknologi sekarang ini khususnya media
sosial, yaitu kecanduan internet, orang yang kecanduan internet cenderung akan
mudah marah, terganggu atau bahkan depresi ketika tidak dapat mengakses
internet.
Keluarga
berperan penting dalam membangun kepercayaan diri, keluarga yang mampu
menumbuhkan kepercayaan diri anak, akan melahirkan anak yang dapat berinteraksi
pada lingkungan sosial dengan baik. Ketika seseorang sudah memiliki rasa
percaya diri, maka akan membuat diri lebih tahan terhadap tekanan atau masalah
yang sedang dialami. Ketika seorang anak sudah memiliki rasa kepercayaan diri,
keluarga dapat berperan untuk meningkatkan tumbuh kembang potensi anak, dengan
cara memberikan dukungan dan motivasi-motivasi agar dapat menikmati proses
dalam hidup, dan mengajarkan bahwa semuanya tidaklah ada yang instan, maka
tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan dicemaskan.
Keluarga
juga dapat menghindari komentar sarkastik (ejekan) terhadap anak, sebagai
keluarga kita harus mengetahui bagaimana perasaan seorang anak, ketika seorang
anak mengalami kegagalan, keluarga dapat mengajak anak berbicara pada situasi
yang tepat. Selain itu keluarga juga dapat mengajarkan anak cara untuk
meredakan stress, dikarenakan generasi z adalah generasi yang mudah rapuh
terhadap tekanan, tugas sekolah yang banyak juga dapat berdampak pada kesehatan
mental, maka dari itu keluarga perlu menyadari kondisi anak, ketika anak stress
ajak anak untuk berhenti memikirkan permasalahannya sejenak, tanyakan hal-hal
yang dapat membuatnya merasa lebih baik, ajarkan mereka untuk berfikir tenang
untuk memecahkan masalah.
Dalam
menjaga kesehatan mental anak, keluarga juga dapat membangun kepercayaan anak
terhadap orang tua, hal ini sangat penting dilakukan agar anak merasa berada di
posisi yang aman dan memiliki tempat untuk bersandar dan berkeluh kesah, dengan
adanya peran keluarga yang mendengarkan segala keluh kesah mereka itu akan
membuat mereka jauh lebih tenang dan terhindar dari bahayanya dampak negatif
ketika bercerita pada sosial media.
Dan
peran keluarga yang paling utama dalam menjaga kesehatan anak adalah dengan
mengajak anak untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt, mengingat
Allah Swt, dan mengingat akhirat, agar anak tidak terlalu mencintai dan
memikirkan dunia sehingga anak tidak terjerumus pada dampak-dampak negatif
media sosial yang dapat merusak kesehatan mentalnya.
Keluarga sangat berperan penting terhadap kesehatan mental anak, jika tidak didampingi dan diarahkan dengan baik maka akan menjadi sosok-sosok yang mudah menyerah dan putus asa. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mental yang sehat akan membuat pikiran menjadi positif sehingga tubuh akan berfungsi dengan baik secara emosional, psikologis, sosial dan akan mempengaruhi cara berfikir, merasakan, dan berperilaku.
Tidak ada komentar