ACEH ARTIKEL BERITA DAERAH

Penyuluhan Tentang Bercocok Tanam Sawit Sebagai Ekosistem Lingkungan

Walies MH
Desember 20, 2022
0 Komentar
Beranda
ACEH
ARTIKEL
BERITA
DAERAH
Penyuluhan Tentang Bercocok Tanam Sawit Sebagai Ekosistem Lingkungan


Ditulis oleh : Muhammad Lifal, RizkySandani, Risya Amara (Mahasiswa KKN IAIN Langsa), dan Dr. Maulizar, M.TH (DosenPembimbingLapangan


Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman Di Desa pondok  pabrik saat ini sawit sangat di proritaskan dikarenakan sawit itu memang harus terus berjalan  panen biar bisa di olah menjadi minyak makan untuk kebutuhan sehari- hari kita Sawit pun harus ada perawatanya yaitu seperti :


-mebersihkan sekelilingnya pohon tersebut

-memberi pupuk yang bagus biar mendapatkan kualitas yang baik


Di dalam Desa Pondok pabrik penanaman sawit mendapatkan hama dan penyakit  terhadap sawit tersebut. Hamanya yaitu seperti  tungau itu berukuran 0,5 mm, hidup sepanjang tulang anak daun sambil mengisap cairan daun sehingga daun berubah warna agak kecoklatan.

Pondok pabrik dalam melakukan panen sawit minimal sawit harus berusia lebih dari 4 tahun. Demi menjaga kualitas buah yang lebih bermutu dan juga baik. Bagus nya buah sawit sendiri itu dilihat dari isi atau bobot buah sawi yang warna nya benar benar kecoklatan. Bobot buah yang baik dari buah sawit sendiri iya lah minimal 7 kg sampai 10 kg dalam satu buah. Satu pohon umum nya bisa mendapatkan 3 buah sawit dan bisa mencapai bobot buah hingga 40 kg.

 

Pohon yang baik memiliki daun yang lebat dan batang yang kokoh tanpa adanya kropos didalam batang kelapa sawit. Hal ini dapat dipengaruhi oleh pemupukan dan perawatan yang tepat. Tidak boleh terlalu berlebihan dan juga tidak boleh kekurangan. Sawit sendiri memiliki akar yang besar dan dalam juga mampu menyerap air sebanyak 18 liter. Sawit harus deket dangan sumber air yang besar dan juga banyak agar proses pertumbuhan buah menjadi baik.

 

Selama kami mengikuti proses pemanaen dan pembersihan kelapa sawit. Kami mendapatkan pengalaman dan juga ilmu yang banyak. Sehingga kita bisa banyak belajar dalam ilmu pertanian kelapa sawit. Ilmu yang kita dapatkan ini mampu kita terapkan di kehidpuan kita agar mampu menjadi kelapa sawit yang unggul dan berkompeten.

 

 

Akar kelapa sawit ialah tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang. Radikula (bakal akar) pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama enam bulan terus-menerus dan panjang akarnya mencapai 15 meter.

 

Batang Tanaman kelapa sawit umumnya memiliki batang yang tidak bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batang kelapa sawit terletak di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis dan enak dimakan.

 

Daun Tanaman kelapa sawit memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu burung atau ayam. Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras di kedua sisinya. Anak-anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun.

 

Bunga dan Buah Tanaman kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa dan mulai mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga betina agak bulat

 

 

Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot biji yang berbeda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai 4 gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13 gram per biji, dan biji tenera afrika rata-rata memiliki bobot 2 gram per biji.

 

Penyebaran Kelapa sawit tersebar di 26 provinsi di Indonesia. Provinsi Riau memiliki areal perkebunan kelapa sawit terluas dengan 2,89 juta ha pada 2021 atau 19,16% dari total luas areal perkebunan kelapa sawit di negeri ini.

 

Mahasiswa KKN IAIN Langsa juga ikut turun tangan dalam berpartisipasi untuk mengikuti segala aktivitas pekerja pondok pabrik yang mayoritas bekerja di PTPN sehingga kami dapat mengetahui cara memanen sawit yang baik. Memupuk yang baik, membersihkan yang baik.

Dengan pengalam kami yang mengikuti kegiatan KKN ini kami memiliki banyak pengalamn dan juga ilmu yang bermanfaat bagi kami semua. Hadirnya kami di desa pondok pabrik kebun lama membuat masyarakat sangat terbantu karena kami datang kunjungan silahturahmi dan juga belajar bagaimana keadaan warga setempat. Sehingga hubungan emosional terbangun dengan kehadiran kami ini.

 

Pengalaman KKN dari IAIN Langsa sendiri sangat bagus karena mahasiswa di tuntut untuk memenuhi Tri Darma perguran tinggi yang salah satunya itu ialah pengabdian. Agar kita dapat merasakan apa yang dirasaksan oleh warga pondok pabrik kebun lama.

 

Mungkin sampai disini saja saya bercerita tentang pengalaman selama mengikuti KKN dari kampus IAIN langsa di desa pondok pabrik kebun lama. 

Penulis blog

Tidak ada komentar