Artikel ditulis oleh Lisa Marzelia, Ramayani, Silvica Win Julita
Tambak sering berlokasi di lingkungan terbuka. Bahkan beberapa terpencil dekat dengan alam bebas. Sebuah situasi yang memungkinkan banyak organisme lain masuk ke lingkungan tambak, beberapa diantaranya merugikan budidaya. Bagi budidaya, organisme yang masuk tersebut merupakan hama karena hadir mengganggu.
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. Organisme yang bersifat invasif juga merupakan hama.Suatu hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia. Contohnya adalah organisme dong dong atau kerang hijau yang memakan udang kecil maupun ikan kecil.
Dengan alasan mengganggu jalannya budidaya, hewan yang dianggap hama tersebut memang sebaiknya ditangani. Agar menjaga keseimbangan maka penanganan hama hanya yang berada di lingkungan fasilitas tambak dan dilakukan dengan cara yang bijak. Beberapa cara yang yang bisa dilakukan ialah dengan :
1. Dibuang secara manual
cara yang
paling aman karena minim penggunaan bahan berbahaya, tetapi membutuhkan energi
ekstra. Membuang hama secara manual terutama dilakukan pada dong dong dan
beberapa hama yang relatif besar
2.Penggunaan saponin
saponin cukup
efektif untuk membasmi bibit ikan predator. Saponin dapat diperoleh secara
alami dari ekstra biji teh. Penggunaan saponin dilakukan dengan menabur secara
rata ke kolam, ampas disebar ke tambak karena dapat menambah kesuburan. Dosis
penggunaan 15-20 ppm tergantung kebutuhan. Pemakaian lebih efektif pada siang
hari saat matahari terik.
3.Penggunaan tandon
Membasmi saat banyak hama dan penyakit sebaiknya menggunakan tandon sebagai tempat penampungan air. Setelah efek racun menghilang dan kondisi paramater air telatif sama air dapat di alirkan ke kolam.
Inilah yang terjadi di tambak kawasan Gampong Sungai Lueng. Terdapat banyak hama yang memakan udang kecil bahkan juga ikan ikan kecilnya di tambak yang ada di daerah tersebut. Salah satunya ialah dong dong atau kerang hijau.
Hal inilah yang membuat ibu ibu PKK berinisiatif untuk memanfaatkan Hama yang ada, setelah mereka berdiskusi dengan Pak Geuchik nya yaitu Elhazir, mereka juga mendapatkan binaan mengenai pengolahan dong dong menjadi kerupuk yang nikmat. Dan akhirnya ibu ibu PKK pun membuat olahan kerupuk dongdong.
"Usaha ini sudah berjalan selama kurang lebih 2 tahun lamanya, " Ucap Ibu Pusliani selaku ketua dari berjalan nya usaha ini. "Kerupuk dong dong ini bahkan sudah dijadikan oleh-oleh sampai ke ke Banda Aceh. Kerupuk ini kami jual ada dalam bentuk frozen dan juga ada yang sudah digoreng, untuk yang dalam bentuk frozen kami jual 1 kg Rp 50.000," Sambung Ibu Pusliani.
Usaha untuk menanggulangi hama dengan cara memanfaatkan hama seperti ini sangat patut untuk dicontoh, selain untuk mengurangi hama yang ada, tetapi juga bisa untuk menambah penghasilan.
Tidak ada komentar