Menurut data yang dikemukakan oleh KPAI, mulai dari tahun 2015 hingga 2022 kasus bully dan kekerasan semakin meningkat pesat, setidaknya ada 226 kasus kekerasan dan bully yang sudah ditangani. Diantara kasus-kasus tersebut banyak didapatkan kasus bully yang benar-benar parah hingga ramai diperbincangkan oleh media massa. Salah satunya, kasus bully yang terjadi pada anak SD di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Korban
merupakan seorang anak Laki-laki berusia 11 tahun yang berinisial FH mengalami
bullying yang cukup berat hingga membuatnya mengalami depresi serta peradangan
otak hingga berakhir meninggal dunia. Setelah melakukan penyelidikan terhadap
15 saksi termasuk terduga pelaku, teman korban, dan keluarga korban, diduga
bullying yang terjadi pada korban FH ramai di media social. Bukti yang
ditemukan berupa video berdurasi 15 detik. Dalam video tersebut terlihat korban
dipaksa untuk melakukan perbuatan asusila terhadap kucing, juga terdengar gelak
tawa dari anak-anak yang ada didalam video tersebut.
Melihat video tak senonohnya viral membuat
perilaku korban berubah menjadi lebih pendiam dan murung hingga membuat
keluarganya merasa aneh. Beberapa hari setelahnya korban demam tinggi dan
dibawa ke rumah sakit untuk rawat inap. Adi Widodo, Kepala Bidang Kesehatan
RSUD SMC, mengemukakan bahwa korban sempat dirawat di rumah sakit sebelum
akhirnya meninggal dunia. Menurut pemeriksaan media, korban diduga mengidap
suspect depresim thypoid dan peradangan otak yang diakibatkan oleh tekanan
psikologis. Kasus ini diyakini merupakan puncak dari bullying yang dialami oleh
korban, yang berarti ada bullying-bullying lain yang diterima oleh korban
sebelumnya.
Kasus
tersebut harusnya membuat kita sadar tentang seberapa berbahayanya perilaku
bullying, baik yang disengaja ataupun tidak. Itulah pentingnya bagi setiap
orang tua ataupun guru agar memberikan banyak edukasi dan nasehat kepada
anak-anak tentang bullying tersebut. Dan juga diharapkan kepada pihak sekolah
ataupun guru-guru agar mampu memberikan tindakan tegas terhadap para pelaku
sesuai dengan ketentuan yang ada. Mari kita tanamkan pendidikan moral dan
nilai-nilai agama yang baik untuk mencegah semakin banyaknya kasus bullying
yang terjadi pada anak-anak yang merupakan generasi bangsa.
Referensi
:
Jumlah
kasus bullying anak disekolah masih tinggi, dikutip dari https://hai.grid.id
Dampak
psikologi, dikutup dari https://rs-amino.jatengprov.go.id
Kasus bullying yang tewaskan siswa SD di Tasikmalaya, dikutip dari https://regional.kompas.com
Penulis : Shafira Ramandha (3062022003) Mahasiswi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah, IAIN Langsa
Tidak ada komentar