ACEH TAMIANG ARTIKEL DAERAH

Dampak Jalan Pasca–Hujan dan Banjir diwilayah Desa Pandan Sari Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang

Bintang Kecil
Desember 28, 2022
0 Komentar
Beranda
ACEH TAMIANG
ARTIKEL
DAERAH
Dampak Jalan Pasca–Hujan dan Banjir diwilayah Desa Pandan Sari Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang



 


Pada 31 Oktober 2022 lalu daerah Aceh Tamiang terkena bencana banjir terparah, musibah ini sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 2006, dikhawatirkan apabila tidak ada penanganan serius dari pemerintah daerah akan mengakibatkan potensi banjir lebih parah lagi pada tahun yang akan mendatang.

            Hal ini turut disampaikan oleh bapak Bupati Aceh Tamiang, Mursil saat menerima bantuan dari Pj Aceh Besar Muhaammad Iswanto Selasa (15/11/2022).

Mursil mengatakan, banjir bandang pada tahun 2006 juga menggenangi seluruh wilayah Aceh, namun banjir tersebut tidak berlangsung lama. “Saat itu semua wilayah di Aceh Tamiang terdampak, tapi baru tiga hari air surut.” Singkat cerita, banjir yang terus berlangsung membuat pemerintah saat itu cepat fokus memperbaiki infrastruktur.

            “Dan beliau mengatakan bahwa tahun ini merupakan Banjir terparah karna banjir selama 12 hari tidak surut,” disampaikan oleh Mursil.

            Dalam kesempatan itu, Mursil mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh Besar atas perhatiannya terhadap bencana yang telah  terjadi.

            “Atas nama rakyat Aceh Tamiang, terima kasih banyak. Semoga ini jadi amal jariyah dunia akhirat nanti,” Ucap Mursil.

Sejak Senin (31/10/2022) lalu, banjir Aceh Tamiang mulai melanda hulu.

Aliran sungai yang tinggi tidak hanya membanjiri ribuan rumah, tetapi juga memblokir akses jalan raya nasional selama empat hari.

Hingga pada hari ke-16, dampak dari banjir tersebut masih dirasakan masyarakat di hilir.

Banyak fasilitas umum yang masih tidak berfungsi, seperti 4 puskesmas, 12 puskesmas pembantu, dan 78 poskesdes yang masih terendam banjir
Selain itu, 42 masjid dan 44 meunasah terendam banjir dan belum dapat digunakan.


  • Dampak Jalan Pasca –Hujan dan Banjir di Desa Pandan Sari
            Dampak Hujan deras dan Banjir lalu masih berdampak pada jalanan di Desa Pandan Sari menjadi sulit di lewati kendaraan khususnya kendaraan bermotor hal ini di karenakan jalanan yang becek parah dan berlumpur di tambah lagi jalanan yang berlubang, sehingga banyak genangan air di jalanan yang membuat sulit di lewati, Tak jarang pengendara sepeda motor jatuh saat melewati jalanan yang berlumpur ini.

 Dampak Lainya yaitu akses jalan menuju sekolah sangat sulit di lewati yang membuat anak – anak sekolah susah untuk pergi ke sekolah  – masing, Terkadang karna hal ini anak- anak jadi malas pergi ke sekolah karena susahnya melintasi jalan ini dan akan membuat seragam sekolah mereka kotor.

Saat ini belum ada upaya yang di lakukan warga setempat untuk menanggulangi jalanan yang sulit di lewati ini dikarenakan banyak mobil pengangkut kelapa sawit dan kayu yang lewat yang membuat keadaan jalan semakin parah, ini yang membuat waga setempat enggan memperbaiki jalannya.

Saya berharap agar pemerintah setempat dapat segera menangani jalanan yang susah di lewat di lewati ini agar semua masyarakat desa pandan sari dapat melakukan aktifitas seperti biasanya dengan jalanan yang mudah di lewati oleh kendaraaan khususnya kendaraan roda dua. 

  • Upaya Menanggulangi Banjir



1. Menjaga lingukungan sekitar

Yang paling penting adalah masyaraakat harus bisa melindungi lingkungan sungai dan parit/selokan dengan baik, dan tidak mudah membuang sampah sembarangan, karna sampah juga merupakan pemicu terjadinya banjir. Dan hal yang paling penting Sungai harus dirawat dengan baik. Jangan membuang sampah di selokan. Jangan jadikan sungai dan selokan menjadi tempat pembuangan sampah.


2. Hindari membuat rumah di pinggiran sungai

Dari waktu-kewaktu semakin banyak masyarakat dan warga disekitar membangun rumah pada bantaran sungai, hal ini pastinya akan terjadi pemicu kebanjiran yang tidak teratur, ada baiknya bantaran sungai tidak dijadikan tempat pembangunan rumah.


3. Tebang pilih dan reboisasi

Pohon yang telah ditebang sebaiknya ada penggantinya. Menebang pohon yang telah berkayu kemudian di tanam kembali tunas pohon yang baru. Hal ini ditujukan untuk regenerasi hutan dengan tujuan hutan tidak menjadi gundul.

Pohon yang  ditebang ada baiknya harus diganti dengan menanam pohon yang baru. Dan jika menebang pohon ada baiknya menanam kembali tunas pohon tersebut, hal ini berguna untuk membantu meregenerasi hutan dengan tujuan mencegahnya dari penebangan.


4. Buanglah sampah pada tempatnya

Masyarakat Indonesia sering membuang sampah sembarangan, apalagi membuang sampahnya ke sungai, yang tentunya berdampak negatif di kemudian hari. Pasalnya, sampah yang menumpuk dapat menyebabkan banjir saat hujan deras. Pengelolaan sampah yang tepat dapat membantu mencegah banjir.


5. Rajin Membersihkan Saluran Air

Memperbaiki dan membersihkan pipa pembuangan adalah hal yang harus dilakukan. Di daerah-daerah tertentu dapat dilaksanakan secara gotong royong. Pemeliharaan ini harus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. Hal ini untuk mencegah hujan lebat, genangan air, dan banjir.

 

Penulis : Nuria Ajijah (4012019074) Mahasiswi Perbankan Syariah, IAIN Langsa

Penulis blog

Tidak ada komentar