Ditulis oleh Zulfandi Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Langsa |
Meski tak sebesar roti buaya, kue bhoi Aceh ini sering menjadi salah satu hantaran pernikahan di aceh. Rasanya yang nikmat dan sejarah panjangnya, membuat kue ini selalu ada dalam acara penting seperti pernikahan, sunatan, dan lainnya.
Penasaran seperti apa fakta dari kue berbentuk ikan Khas Aceh ini? Berikut penjelasannya.
Kue Bhoi Sajian Istimewa Untuk Tamu
Dulu, kue bhoi merupakan makanan yang hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan atau ninggrat.
Saat masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, kue ini sering disajikan kepada tamu istimewa yang berkunjung. Selain itu, kue bhoi menjadi tolak ukur kasta keluarga seorang wanita saat akan melangsungkan pernikahan.
Kue bhoi dicetak besar dan dihidangkan kepada calon mempelai pria, sebagai sebuah syarat adat yang harus dipenuhi.
Kata sahibul riwayat, pada masa pemerintahan Suthan Iskandar Muda, bhoi menjadi bandingan “kasta” keluarga dari seorang wanita yang ingin menikah. Bhoi dihidangkan kepada memperlai pria sebagai syarat yang wajib dipenuhi.
Hingga kini, di beberapa daerah tradisi memberi kue bhoi ini masih dilestarikan, meskipun sudah berbilang abad, bhoi tetap eksis di Aceh bahkan sering dihidangkan diberbagai acara seperti hantaran pernikahan, pesta khitanan atau sunnah Rasul hingga khanduri kematian.
Kini bhoi sudah tak lagi menjadi penetu derajat seseorang, bahkan ini saat kue manis berbahan dasar tepung terigu dan telur ini sudah menjadi oleh-oleh (buah tangan) yang dipilih oleh wisatawan saat berkunjung ke Aceh.
Tidak seperti kue pada umumnya, bhoi memiliki
tingkat ketahanan yang lumanyan lama.
Beberapa sumber menyebutnya, dulunya bhoi dibuat dengan tepung beras dan telur bebek, mahalnya nilai jual bahan dasar pembuatan orang jaman sekarang mencoba bereksperimen dengan menggantikan telur bebek dengan telur ayam dan tepung beras di ganti dengan tepung terigu. Percobaan tersebut berhasil membuat bhoi menjadi lebih lembut.
Mengapa saya mengambil judul ini karna ibu saya adalah seorang pengusaha bhoi ini sudah lama beliua menekuni usaha tersebut maka dari ini saya tertarik dengan tema ini Karana bolu ikan atau bhoi tersebut sudah susah di cari satu dua orang lagi yang masih menekuni usaha ini, namun di samping itu bhoi tersebut masih di gandrungi oleh masyarakat, ada yang hanya memproduksi untuk konsumsi keluarga ada juga yang memproduksi untuk dipasarkan.
Bahan dan Cara Pembuatannya
1. Telur
2. Gula pasir
3. Tepung terigu
lalu ketiga bahan tersebut di campurkan atau di aduk secara satu persatu
pertama campur kan telur dan gula pasir dan di campur hingga memutih
setalah itu di tambah kan tepung
terigu sehingga siap untuk di
bakar (oven).
Tidak ada komentar