Walies MH
Menurut Kementerian Hukum pada tahun 2015, pendidikan agama merupakan pendidikan yang diberikan melalui mata pelajaran atau perkuliahan pada semua jenjang pendidikan dengan tujuan memberikan pengetahuan, membentuk sikap dan kepribadian manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keterampilan dan kemampuan peserta didik untuk memenuhi nilai -- nilai agama. Dan juga untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang mampu menerapkan dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Dalam kehidupan seorang muslim, Aqidah Akhlak memegang tempat yang sangat penting dalam kehidupan. Secara bahasa, kata Aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu 'aqada-ya'qidu-'aqdan-'aqidatan. 'Aqdan berarti kesimpulan, kesepakatan, dan ikatan yang kuat, yang setelah membentuk aqidah berarti iman. Dan kata akhlak berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq” yaitu tabiat, tingkah laku atau budi pekerti. Akidah sangat erat kaitannya dengan akhlak dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Aqidah adalah pondasi dari segala perbuatan. Akhlak adalah perilaku manusia yang baik, baik dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa ataupun hubungan dengan sesama manusia.
Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan, peran pendidikan agama sangat diperlukan, dan peran lembaga pendidikan lainnya tidak dapat dipungkiri. Salah satu bidang pendidikan agama adalah pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak sekolah merupakan salah satu cabang atau mata pelajaran pendidikan agama Islam. Pembelajaran aqidah akhlak di sekolah mengajarkan kepada peserta didik untuk mempelajari dan mengimplementasikan materi yang diperoleh berupa mengembangkan dan menerapkan sifat-sifat akhlak yang terpuji (baik) di kehidupan sehari-hari dan menghindari kebiasaan akhlak yang tercela (buruk) yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Karna begitu banyak kita temui perilaku anak-anak pada zaman sekarang yang kurang baik. Akhlak anak-anak pada orang yang lebih tua sangatlah buruk, seperti cara mereka berbicara, perilaku mereka didepan orang yang lebih tua, pergaulan mereka, dan lain sebagainya. Hal ini dapat terjadi karena faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Maka dari itu pembelajaran aqidah akhlak sangat penting untuk diajarkan pada anak. Sebagai orang yang lebih tua, kita harus mencontohkan hal-hal yang baik di depan anak-anak tersebut, seperti berbicara dengan sopan, mengajarkan kebikan seperti hal nya bersedekah, dan mengajarkan sikap tolong menolong.
Untuk melihat keberhasilan pendidikan yang telah diberi, kita dapat melihat dari perilaku anak di kesehariannya. Jika anak tersebut sering menerapkan nilai-nilai aqidah akhlak yang telah guru ataupun orang tua kita berikan, maka penanaman nilai-nilai aqidah akhlak yang di lakukan itu berhasil. Jika tidak, maka kita tidak boleh berhenti untuk terus menanamkan nilai-nilai aqidah akhlak tersebut. Agar anak-anak tersebut menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi orang di sekitarnya. Sebagaimana hadis Nabi SAW “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling baik akhlaknya dan bermanfaat bagi orang lain”. Ketika seseorang mampu mendatangkan manfaat berarti dia sudah memiliki karakter muslim yang ideal sesuai dengan tuntutan Islam. Kelompok yang berpotensi besar untuk dapat menebarkan kebaikan dan manfaat untuk orang lain adalah mereka orang-orang yang beriman dan bertaqwa..
Di tulis oleh : Nuraini, putri Mustika Prawita Dewi, Nurul Afifah Nasution
Tidak ada komentar