Ditulis Oleh Anisa Fahrani Leo Candra Mahasiswi Dari Iain Langsa Jurusan Psikologi Islam |
Mungkin banya orang yang bertanya, mengapa mereka tidak pergi dari
hubungan seperti itu? Hubungan yang tidak sehat namun sulit untuk dilepaskan.
Dalam kajian psikologi di istilahkan dengan trauma bond atau trauma bonding.
Apa itu trauma bonding?
Trauma bonding atau ikatan trauma merupakan suatu ikatan emosional
terhadap seseorang, yang terjadi karena adanya suatu kekerasan berulang ulang.
Trauma bonding bisa juga diartikan kesetiaan pada orang yang merusak, itu
terjadi karena siklus pelecehan atau kekerasan yang biasanya di ikuti oleh
cinta atau diselingi dengan pemberian hadiah atau penguatan positif yang
berulang.
trauma bonding biasa muncul ketika seseorang menjalin suatu
hubungan tetapi hubungan tersebut tidak sehat. Bisa dikatakan kamu atau pasangan
mu melakukan tindakan kekerasan tetapi salah satu dari kamu memilih untuk tetap
bertahan. Ini menciptakan ikatan emosional yang sangat sulit untuk diputus.
Beberapa tanda terjadinya trauma bonding dalam hubungan, antara
lain:
- mencoba
untuk menutupi tindakan buruk pelaku dari orang lain
- Membela
pelaku dan menjauhkan diri dari orang yang ingin memberikan bantuan
- Adanya
rasa berat untuk meninggalkan pelaku meskipun sadar telah menjadi korban
kekerasan dan pelecehan
- Percaya
dengan segala alasan pelaku memalukan tindakan buruk, misalnya karna
cemburu
- Menjadi
defensif atau marah jika ada orang lain yang ikut campur dalam masalah
mereka
Penyebab traumatic bonding
trauma bonding dimulai karena adanya suatu janji cinta, rasa
percaya dan rasa aman yang membuat seseorang merasa bahwa dia akan dicintai dan
dilindungi (Nadine macaluso) .
Dalam trauma bonding, pelaku memikat nya dengan cara berbohong, menipu, manipulatif,
berbicara manis, love bombing, menghujani dengan berbagai hadiah, kasih sayang
atau perhatian yang sangat berlebihan.
Salah satu penyebab dari trauma bonding adalah adanya suatu keterikatan atau
ketergantungan korban dengan si pelaku. Ketertarikan tersebut yang membuat si
korban bertahan dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic.
Tanda tanda terikat trauma dengan seseorang antara lain:
- Pelaku
terus menerus menjanjikan sesuatu kepada korban dan terus menerus
mengecewakan korban
- Korban
merasa bahwa tidak mempercayai orang itu lagi tetapi korban tidak dapat
pergi
- Korban
merasa kalau pelaku terkadang kasar tetapi korban selalu fokus pada
kebaikannya saja
- Korban
tahu bahwa ia sedang di manipulasi tetapi korban lebih memilih untuk
melupakan hal hal buruk itu dengan menyangkal atau memblokir
Contohnya seperti, di dalam suatu hubungan yang terjadi kekerasan
atau pengabaian ( silent treatment ) dan sekalinya bertemu dibanjiri dengan
adanya berbagai hadiah lalu pelaku seolah olah menjadi "penyelamat"
atau menjadi seseorang yang memberi rasa lega atau pun nyaman, kemudian korban
akan merasa dicintai dengan kasih sayang dan akan merasa bahwa pelaku tidak
sepenuhnya buruk.
Secara bertahap mereka mulai mengkritik dan menyalakan berbagai hal
dan lebih menuntut. Jika terjadi kesalahan pelaku memberitahukan bahwa itu
kesalahan korban, dengan teknik manipulasi ini korban meragukan persepsi nya
sendiri. Saat korban ingin melawan ia berfikiran bahwa itu akan membuat keadaan
akan menjadi semakin buruk dan seketika itu juga korban lebih memilih untuk
mengalah dan menerima apapun untuk mendapatkan kedamaian. Ini juga menjadi
salah satu penyebab mengapa korban merasa sangat sulit untuk meninggalkan
kondisi seperti ini.
Ada beberapa faktor resiko trauma bonding seperti:
- orang
dengan kepribadian ketergantungan
- Orang
yang sangat menghargai "masa masa indah" dan cepat untuk memaafkan
- Orang
dengan keterikatan yang tidak teratur, cemas atau menghindar
- Orang
yang mempunyai kecenderungan mempertanyakan diri mereka sendiri, meskipun
ada bukti kuat untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersalah
- Orang
dengan kecemasan perpisahan
- Orang
yang selalu peka terhadap penolakan
Dampak Trauma Bonding
Tahukah kamu dampak terbesar dan terburuk yang dapat disebabkan
oleh trauma bonding adalah perasaan positif yang dikembangkan untuk pelaku dan
dapat membuat seseorang tetap berada dalam situasi yang kasar. Itu dapat
menyebabkan pelecehan terus-menerus, Selain itu, efek samping dari ikatan
trauma dapat mencakup depresi dan kecemasan.
orang sering sekali tidak
menyadari bahwa mereka berada dalam
ikatan trauma yang sudah jelas bahwa itu semua adalah pola merusak. Penelitian
telah membuktikan bahwa trauma ini dapat menyebabkan penurunan fungsi otak dan
dapat menyebabkan perubahan biologis dan respon stres, termasuk salah satunya
adalah gangguan stres pasca-trauma (PTSD), atau penyakit mental lainnya serta
perubahan hormon.
Ada pun dampak tambahan dari trauma bonding pada otak ialah:
- Membuat
tekanan emosional semakin terbuka, seperti panik
- Reaksi
internal seperti disposisi
- Kelelahan
- Kabut
otak
- Masalah
tidur (mis, mimpi buruk, insomnia, dll)
Cara Mengatasi Trauma Bonding
Bagaimana cara keluar dari traumatic bonding?
Cara keluar dari traumatic bonding memang tak semudah seperti
membalikkan telapak tangan. Ikatan yang membuat korban enggan untuk berpaling
dari si pelaku. Berikut beberapa hal yang dapat membantu Anda keluar dari
hubungan tidak sehat ini:
1.
Fokus pada tindakan buruk pelaku
Korban kekerasan atau pelecehan biasanya memilih bertahan karena
terbuai dengan janji-janji yang diberikan oleh pelaku. Untuk dapat keluar dari
traumatic bonding, fokuskan pada tindakan buruk yang dilakukan pelaku. Cara ini
membuat lebih mudah untuk keluar dari hubungan tidak sehat dengan si pelaku .
2.
Putuskan hubungan dengan pelaku
Memutuskan komunikasi dengan pelaku mungkin akan terasa sangat
sulit di awal, tetapi perlu dilakukan demi kebaikan Anda. Hentikan semua
komunikasi dengan pelaku. Untuk memutus komunikasi, Anda bisa mengganti nomor
atau memblokir semua akun media sosialnya.
3.
Berhenti menyalahkan diri sendiri
Tanamkan di dalam pikiran bahwa tindakan buruk si pelaku terjadi bukan karena kesalahan Anda. Yakinlah, Anda berhak mendapat orang yang lebih baik lagi.
4. Terapkan self-care
Terapkan teknik self-care atau perawatan diri untuk menghilangkan
stres yang dirasakan. Beberapa aktivitas yang dapat membantu menenangkan
pikiran, antara lain meditasi, olahraga, berdoa, serta melakukan hobi.
5.
Konsultasi dengan yang ahli
Tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau
psikiater. Terapis akan mencoba membantu Anda untuk membangun batasan,
mengembangkan kemampuan dalam menciptakan hubungan yang sehat, hingga mengatasi
trauma.
Yang terpenting adalah
mengenali dan menerima bahwa ikatan trauma itu ada. Maka perlu memaafkan diri
sendiri karena tidak menyadari bahwa ikatan trauma itu ada. Belajar dari apa yang
telah kamu lalui dan memutuskan untuk tidak akan masuk lagi dalam hubungan
bodoh seperti itu, selamanya. Itu adalah langkah pertama untuk membebaskan
diri. Memahami diri sendiri bahwa tubuh kamu telah dikondisikan dan ditempatkan
dalam pasang surut yang berputar di sepanjang hubungan. Kemudian berjanji
kepada diri sendiri tidak membiarkan hal itu terjadi lagi. Dibutuhkan
kesabaran, ketekunan, dan tekad untuk tidak menyerah.
Traumatic bonding adalah
hubungan tidak sehat yang membuat seseorang bertahan meskipun telah menjadi
korban kekerasan atau pelecehan. Walaupun sulit untuk keluar dari hubungan ini,
sebaiknya segera putuskan hubungan dengan pelaku demi kebaikan dan kesehatan
Anda. Jika Anda kesulitan untuk keluar dari hubungan tidak sehat tersebut, segeralah
berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Untuk berdiskusi lebih lanjut
mengenai trauma bonding ini.
Tidak ada komentar