Akhir dan awal tahun menjadi waktu terbaik untuk menilai kembali hal-hal yang telah kita lakukan sepanjang tahun dan belajar dari hal-hal tersebut. Ada beberapa hal yang membuat kita dapat menjadi Muslim yang mampu merefleksikan diri dalam hidup.
Menyesali Dosa yang Telah Kita Lakukan
Manusia adalah makhluk yang rentan berbuat salah dan dosa. Namun, dosa-dosa yang telah dilakukan tidak boleh dibiarkan terus menerus; sebab penting bagi kita untuk bertobat dan meninggalkan perbuatan dosa.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang bertobat.”
[HR. At – Tirmidzi & Ibnu Majah]
Allah menyatakan pertobatan orang-orang berdosa melalui firman-Nya:
وَٱلَّذِينَ عَمِلُواْ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ثُمَّ تَابُواْ مِنۢ بَعْدِهَا وَءَامَنُوٓاْ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعْدِهَا لَغَفُورٌۭ رَّحِيم
Dan orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat dan beriman – niscaya setelah itu Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang.
[Surat Al-A’raf 7: 153]
Belajar dari Kesalahan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti akan melakukan kesalahan. Namun, kesalahan adalah proses pembelajaran yang membuat kita dapat lebih dewasa dalam memaknai hidup. Kesalahan dalam perbuatan adalah bukti bahwa kita telah mencoba melakukan sesuatu. Sehingga, ini menjadi proses pendewasaan dan pembelajaran.
Orang yang bijak akan belajar dari kesalahannya untuk bangkit dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Berhentilah mencela dan menyalahkan diri sendiri, apalagi merasakan penyesalan berkepanjangan. Rasulullah ﷺ mengajarkan kita bahwa jika ada suatu hal yang tidak diinginkan, katakan:
قدر الله وما شاء فعل
Ini adalah takdir Allah, dan apa yang Ia kehendaki, Dia lakukan.
Hidup Lebih Bahagia
Gambaran kehidupan itu ada beragam. Ada kebahagiaan, kegembiraan, kesedihan, penyesalan, kemuraman, dan lain sebagainya. Pilihlah hidup yang bahagia dan gembira meski kita tengah berada di situasi yang sulit sekalipun. Mungkin hal ini sulit dilakukan, tapi bukan sesuatu yang mustahil. Jika kita merasa sedih, carilah seseorang yang bisa membuat kita senang, baik itu keluarga maupun teman-teman. Lakukanlah aktivitas yang dapat membuat kita gembira, seperti mengobrol dengan orang-orang yang ceria dan sebagainya.
Seorang ulama di masa lampau masih menganggap hidupnya bahagia meski saat dirinya dipenjara, ia mengatakan: “Tidak ada yang bisa dilakukan musuhku kepadaku, sesungguhnya surgaku ada di dalam hatiku, ke mana pun aku pergi ia tetap bersamaku.” Perbanyaklah membaca Al-Qur’an ketika merasa sedih dan semoga Allah menghapus perasaan itu dan mengubahnya jadi perasaan bahagia.
Memaafkan Diri Sendiri
Setiap tindakan bisa jadi sesuatu yang benar ataupun salah. Jika kita sudah berusaha dan usaha tersebut berhasil, maka itu menjadi limpahan rahmat yang Allah berikan kepada kita. Namun, jika tidak, belajarlah dari apa yang telah terjadi dan maafkan diri Anda sendiri.
Allah selalu membuka kesempatan bagi hamba-hambaNya meskipun banyak kesalahan telah dilakukan, karenanya manusia juga harus mampu memaafkan diri sendiri atas segala musibah yang menimpa. Juga bangkit kembali dengan semangat dan tekad yang baru. Jika Allah saja bisa memaafkan hamba-hambaNya yang bersalah, mengapa manusia tidak bisa memaafkan diri sendiri dan memulai hidup yang lebih baik?
Rasulullah ﷺ bersabda: “Seorang Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah.”
Jadilah Muslim yang Lebih Baik
Menjadi pribadi yang baik dan lebih baik adalah sebuah keharusan dalam hidup, baik di dalam keluarga, lembaga pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya. Berusaha menjadi yang terbaik di antara yang terbaik tanpa iri hati dan menjatuhkan orang lain merupakan sifat yang terpuji.
Upaya menjadi lebih baik dapat dilihat dari berbagai perspektif, seperti pekerjaan, komunikasi, moral/akhlak, tutur kata, pembelajaran, dan lain-lain. Jika Anda belum menjadi yang terbaik di satu bidang, cobalah untuk menjadi yang lebih baik di bidang yang lain. Misalnya, jika Anda tidak bisa menjadi yang terbaik dalam pekerjaan, jadilah yang terbaik dalam berkomunikasi serta sikap senang membantu. Atau jika Anda belum menjadi yang terbaik dalam hal belajar, jadilah seseorang yang memiliki akhlak baik kepada guru, demikian seterusnya.
Dengan muhasabah (refleksi diri) yang baik, kita tidak hanya akan belajar tentang diri sendiri, tapi juga akan memperbaiki kehidupan kita untuk mengembangkan hubungan dengan Allah dan memperbaiki kehidupan kita di akhirat nanti. Entah bagaimana cara yang kita pilih dalam mempraktikkan muhasabah (refleksi diri), kita akan melihat sendiri manfaat dan perubahannya jika kita melakukannya dengan istiqomah (konsisten). InsyaAllah.
Tidak ada komentar