Kepanjangan dari Camp EPIC yaitu ; Empowed, Prepared, Inspired, and Connected. Camp Epic merupakan pelatihan bagi calon guru bidang studi bahasa inggris di seluruh Indonesia, yang disenggarakan oleh Relo U.S Embassy. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Jawa Barat, berlangsung selama 15 hari, tanggal 4 sampai 16 November 2024.
Camp Epic merupakan program tahunan dan sudah berjalan sejak tahun 2015. Program ini tujuannya untuk meningkatkan keterampilan mengajar calon guru bahasa Inggris. Program ini juga dikelola oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
Di Camp Epic ini, para calon guru diajarkan untuk membuat lesson plan, cara mengajar secara interaktif melalui micro teaching dan bagaimana menggunakan teknologi ke dalam pembelajaran. Micro teaching berfokus di empat skill bahasa Inggris yaitu; Speaking, Listening, Reading, dan Writing. Setelah itu, para calon guru diberi kesempatan untuk mengajar di sekolah langsung, yang bertujuan untuk mempraktikkan apa yang telah diajarkan selama mengikuti Camp Epic.
Ada 55 orang peserta yang mengikuti Camp Epic yaitu ; 51 orang dari Indonesia dan 4 orang dari Timor Leste. Syarat untuk mendaftar Camp Epic yaitu mahasiswa dari semester 5 sampai semester 7, mahasiswa yang aktif, inovatif, dan yang mempunyai komunitas. Dan program ini ditanggung oleh Rule U.S ambbys dari biaya pergi sampai pulang.
Izya Karami merupakan salah satu mahasiswa asal Aceh yang berhasil lolos untuk mengikuti Camp Epic. Ia merupakan mahasiswa dari program studi pendidikan bahasa Inggris di Universitas Islam Negeri AR-Raniry. Izya membuktikan bahwa bukan mahasiswa berprestasi yang dapat mengikuti Camp Epic, tetapi kesempatan ini bisa didapatkan melalui volunteer atau kegiatan extracurricular.
"Saya bersyukur dapat terpilih untuk ikut Camp Epic ini. Karena ini merupakan kesempatan bagi saya untuk bisa belajar oleh mentor-mentor yang luar biasa, dan berjumpa dengan temen-temen yang suportif, " ungkapnya pada (1/12/24).
"Program Camp EPIC ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa Bahasa Inggris dengan meningkatkan kemampuan pedagogis dan kreativitas mereka. Melalui pelatihan intensif yang mencakup berbagai metode pengajaran, mahasiswa akan lebih siap menghadapi tantangan sebagai calon guru," Ungkapnya.
" Selain itu, pengalaman berbagi budaya dan kolaborasi dengan peserta dari berbagai latar belakang akan memperluas wawasan mereka. Harapan saya, lebih banyak mahasiswa dapat mengikuti program ini untuk mengembangkan diri dan berkontribusi secara signifikan dalam dunia pendidikan bahasa Inggris di masa depan," Ungkapnya.
Penulis : Annisa
Tidak ada komentar