Dalam dunia akademik, tujuan utama mahasiswa adalah meraih prestasi. Biasanya, prestasi diukur dalam bentuk penghargaan dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Semakin baik kemampuan mereka dalam belajar, semakin baik pula prestasi yang dapat diraih. Berdasarkan penelitian Lestari (2009), terdapat 59,6% pengaruh faktor internal, seperti minat, kebiasaan, dan motivasi terhadap prestasi akademik. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang lebih mendalam untuk mencapai kesuksesan akademik, salah satunya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dalam Islam.
Islam sangat memotivasi umatnya untuk menuntut ilmu. Firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Al-Alaq ayat 1-5 yang menyatakan bahwa perintah pertama yang diturunkan adalah untuk membaca (iqra), menunjukkan betapa ilmu memiliki tempat yang sangat mulia dalam ajaran Islam. Menurut Moh. Uzur Usman dan Lilis Setiawati (1993:10), prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Salah satu hadits Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya ilmu adalah, "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." Dalam konteks ini, keberhasilan tidak hanya dilihat dari kecerdasan intelektual, tetapi juga dari bagaimana seseorang memperoleh dan menggunakan ilmu tersebut sesuai dengan tuntunan agama. Oleh karena itu, bagi seorang Muslim, meraih prestasi akademik merupakan bagian dari ibadah dan tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas diri serta umat.
Selain itu, nilai-nilai Islam juga mengajarkan pentingnya etika dalam menuntut ilmu. Kitab Ta’limul Muta’allim menjelaskan beberapa etika dalam menuntut ilmu, seperti bersungguh-sungguh, tawakkal, dan bersikap wara’. Islam juga mengajarkan bahwa setiap usaha yang dilakukan semata-mata untuk mengharap ridha Allah SWT. Syekh Az-Zarnuji menjelaskan hal terpenting dalam menuntut ilmu, yaitu fill jiddi (bersungguh-sungguh) (Habibah, 2021). Sebagaimana yang tercantum dalam Surah Al-Ankabut ayat 69 yang ditafsirkan oleh Zamakhsyari dan Abi Sulaiman Al-Darani dalam kitab Al-Kasyaf:
“Barang siapa yang berjihad (bersungguh-sungguh) di jalan Allah, maka Allah akan menunjukkan kepada dia sesuatu yang belum dia ketahui” (Al-Khawarizmi, 2009).
Selain itu, Islam juga mengingatkan agar tidak terjerumus dalam sifat sombong setelah memperoleh ilmu, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur'an Surah Al-Kahfi ayat 66 yang mengingatkan agar tidak merasa tinggi hati karena ilmu yang dimiliki.
Penerapan nilai-nilai Islam dalam mencapai prestasi akademik tidak hanya berdasarkan teori, tetapi juga dibuktikan dengan fakta dan data. Beberapa ilmuwan Muslim seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibn Rusyd, Al-Khawarizmi, hingga Ibn Khaldun telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang (Daudi, 1985; Mulyadi Kartanegara, 2006). Bahkan selama masa keemasan (abad ke-8 hingga ke-14), Islam menjadi pusat keilmuan dunia. Salah satu hal yang mendasari ilmu pengetahuan adalah konsep tauhid sebagai sarana untuk mengetahui Allah melalui ciptaan-Nya, yang mendorong pencarian ilmu tanpa batas selama ilmu tersebut bermanfaat dan digunakan untuk kebaikan.
Dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik tidak cukup hanya dengan usaha dan strategi belajar yang baik, tetapi juga dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Untuk mencapai kesuksesan dalam bidang akademik, seorang Muslim tidak hanya fokus pada hal duniawi, tetapi menjadikan ilmu sebagai ladang ibadah kepada Allah SWT. Dengan demikian, prestasi yang diraih akan membawa keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
- Kapitan, I. K., Kareri, D. G. R., Amat, A. L. S. (2021). Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Nusa Tenggara Timur. Cendana Medikal Jurnal, 21(1), 65.
- Pravesti, C. A. (2016). Hubungan Minat Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Jurusan Bimbingan & Konseling Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Helper: Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA Surabaya, 9.
- Wirian, O. (2017). Kewajiban Belajar dalam Hadis Rasulullah SAW. Sabrasyad: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kependidikan, 2(2), 124.
- Hasanudin, Rdwan, W. A., Syathori, A. (2017). Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Kepedulian Sosial Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Darma Desa Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Jurnal Al-Tarbawi Al-Hadistsah, 1(2).
- Kusmiyati, D. (2021). Etika Menuntut Ilmu dalam Al-Qur'an Surah Al-Kahfi Ayat 60-78. Al-Misykah: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir, 2(1), 29.
- Busiri, A. (2020). Etika Murid dalam Menuntut Ilmu Perspektif Syaikh Az-Zarnuji. Akademika: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 64-65.
- Tahmida, N., Sahbana, Toyyib, M., Masruddin. (2024). Bersungguh-sungguh (Ijtihad) dalam Proses Pembelajaran Menurut Al-Qur'an. Al-Dirosah: Jurnal Pendidikan Agama, 3.
- Septiana, S. A. (2021). Kerendahan Hati dalam Menuntut Ilmu (Analisis Surah Al-Kahfi:66). JIP: Jurnal Islamic Pedagogia, 1(1).
- Nurhada, A. (2022). Peran dan Kontribusi Islam dalam Dunia Ilmu Pengetahuan. Jurnal Pemikiran Islam, 2(2), 223.
- Alkadafi, M. A., Rifqi, A. A. F., Maulidia, T. A., Prayogi, A., Riyadi, R., Pujiono, I. P., Nasrullah, R. (2024). Islam dan Kontribusinya Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan: Suatu Telaah. JICN: Jurnal Intelek dan Cendikiawan Nusantara, 1(5), 6330.
Tidak ada komentar