ARTIKEL

Menghidupkan Potensi Dan Kepercayaan Diri Remaja Dengan Nilai-Nilai Islami

Bintang Kecil
Januari 04, 2025
0 Komentar
Beranda
ARTIKEL
Menghidupkan Potensi Dan Kepercayaan Diri Remaja Dengan Nilai-Nilai Islami


 

 
 

Masa remaja adalah salah satu periode paling penting dan menantang dalam kehidupan seseorang. Ini adalah waktu di mana perubahan fisik, emosional, dan sosial terjadi dengan cepat dan signifikan (Suryana dkk., 2022). Periode ini tidak hanya membentuk identitas individu, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi kehidupan dewasa. Remaja sering kali mulai mempertanyakan nilai-nilai dan kepercayaan yang diajarkan kepada mereka oleh keluarga dan masyarakat. Mereka mungkin bereksperimen dengan berbagai peran dan identitas untuk menemukan siapa diri mereka sebenarnya. Setiap kepribadian manusia, percaya diri merupakan indikator yang penting untuk menghasilkan keberhasilan dalam kaitannya dengan aktivitas yang ia lakukan. Akan tetapi ada hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat kepercayaan diri yang dimiliki oleh masing-masing individu berbeda-beda, dan hal tersebut dipengaruhi oleh faktor lain disamping proses pendewasaan dirinya sendiri (Perdana, 2019).

pengertian sikap percaya diri, yang merupakan keyakinan terhadap kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan dalam hidup. Kepercayaan diri dianggap sebagai potensi yang penting dalam mengatasi tantangan kehidupan. Saat berinteraksi dalam masyarakat, kepercayaan diri menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas dalam aktivitas atau partisipasi, serta menjadikan individu sebagai kontributor yang berdaya dalam kehidupan sosial. Dalam ajaran Islam, ditekankan pentingnya memiliki kepercayaan diri yang kuat, karena manusia dianggap sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan derajat yang tinggi, berkat kelebihan akal yang dimilikinya (Januaripin & Munasir, 2024). Kepercayaan diri yang rendah tentu akan memberikan dampak yang negatif pada proses kehidupan bagi remaja, namun sebaliknya jika seorang remaja memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan memiliki peran yang penting dalam memberikan sumbangan yang bermakna dalam proses kehidupan seseorang, karena apabila seseorang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, maka akan timbul motivasi untuk melakukan hal-hal penting dalam hidupnya (Iswidharmanjaya & Agung,2005).

 Oleh karena itu, umat Islam diajak untuk yakin akan kemampuan diri sebagaimana yang ditegaskan dalam surat Alimran Ayat 139, yang menyatakan: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Ayat di atas dapat dikategorikan dengan ayat yang berbicara tentang persoalan percaya diri karena berkaitan dengan sifat dan sikap seorang mukmin yang memiliki nilai positif terhadap dirinya dan memiliki keyakinan yang kuat.

Setiap manusia memiliki kemampuan dan potensi dalam dirinya, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Surah At Tin ayat 4: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya namun pengembangan potensi diri belum tentu secara otomatis tampak. Setiap individu perlu berusaha untuk membangun potensi diri secara bertahap sesuai dengan karakter agar tujuan hidup dapat tercapai. Satu diantara strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi diri adalah membangun visi hidup (Purwantoro, 2021).

Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Tanpa adanya kepercayaan diri maka banyak masalah akan timbul pada manusia. Dengan adanya rasa percaya diri maka seseorang akan mudah bergaul (Mamlu'ah, t.t.).

Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang remaja tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi, salah satunya adalah keluarga, keluarga memegang peranan penting dan pengaruh terhadap keberhasilan prestasi anak. Sikap dan perilaku orang tua mempengaruhi dalam memperlakukan anak, apabila sikap orang tua menguntungkan, hubungan orang tua dengan anak lebih baik dari sikap orang tua yang kurang baik. Lingkungan keluarga menjadi tempat pembentukan kepercayaan diri anak dimasa yang akan datang (Sari & Karneli, 2021). Seperti hal nya rasulullah dalam mendidik anaknya dengan mengedepankan cinta dan kasih sayang dari pada amarah. Nabi Muhammad mencontohkan sikap mulia, kepada anak ia sangat penyayang. Selalu mencium anak lalu mendokan kebaikan, sebab bagi Nabi Muhammad mencium anak menjadi salah satu jalan untuk disayangi Allah SWT (Siswoyo, 2023).

Di sisi lain, Allah menjelaskan bahwa memiliki hubungan pertemanan di dunia menjadi sangat penting, karena menjadi salah satu langkah dan ikhtiar yang seharusnya dilakukan dalam rangka mempersiapkan kehidupan di akhirat. Ketika masih di dunia dan salah dalam memilih teman yang justru mengajak pada keburukan dan semakin menjauhkan diri dari Allah, maka hanya akan menjadikan penyesalan di akhirat nanti (Susanto, 2021). Karena dengan kita memiliki teman yang baik juga akan memberikan dampak positif bagi kita, salah satunya adalah meningkatnya rasa percaya diri.

Percaya diri merupakan satu di antara sifat orang yang bertakwa, percaya diri juga merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi untuk mewujdukan potensi yang dimilikinya. Meski demikian, masih banyak di antara kita yang masih kurang percaya diri dalam menjalani dan menghadapi kehidupan. Percaya diri menjadi satu di antara kunci hidup sukses. Dengan rasa percaya diri, seseorang dapat menciptakan dan membagikan hal-hal positif kepada orang lain. Agama Islam juga mengajarkan pada kita agar selalu percaya diri dan tidak mudah putus asa dalam mencari berkah dari Allah Swt (Gradianto, 2022).

Ajaran Islam menekankan pentingnya memiliki kepercayaan diri yang kuat. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT telah dianugerahi potensi luar biasa, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an, seperti dalam Surah Al-Imran ayat 139 dan Surah At-Tin ayat 4. Ayat-ayat ini mengingatkan umat Islam akan kedudukan istimewa mereka sebagai makhluk Allah dan pentingnya mengembangkan potensi diri dengan keyakinan yang kuat.

 

Referensi :

Pengaruh Metoda Pengembangan  Kepercayan Diri Remaja Terhadap Kepercayaan Diri Mahasiswa.pdf. (t.t.). Diambil 2 Januari 2025,

299411-konsep-percaya-diri-dalam-al-quran-surat-895dd565.pdf. (t.t.). Diambil 2 Januari 2025, dari https://media.neliti.com/media/publications/299411-konsep-percaya-diri-dalam-al-quran-surat-895dd565.pdf

Susanto, Bertemanlah Dengan Orang-Orang Shalih—Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam. (2021, Juli 31).

Gradianto. (2022, Juli 26). 4 Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Menurut Islam.

Muhamad Januaripin & Munasir. (2024). Kepercayaan Diri Sebagai Prediktor Prestasi Akademik Siswa. Kamaliyah : Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(1), 114–128.

Perdana, F. J. (2019). Pentingnya Kepercayaan Diri Dan Motivasi Sosial Dalam Kaktifan Mengikuti Proses Kegiatan Belajar. Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 8.

Purwantoro, W. H. (2021, Maret 26). Pengembangan Potensi Diri dari Perspektif Islam. Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya.

Sari, I. P., & Karneli, Y. (2021). Peran Lingkungan Keluarga Terhadap Kepercayaan Diri Anak dengan Model Konseling Psikologi Individual. SchoulidC: Indonesian Journal of School Counseling.

Siswoyo, S. T. (2023). Telaah Keteladanan Rasulullah Saw Dalam Mendidik Anak Menurut Syekh Jamal Abdurrahman.

Suryana, E., Hasdikurniati, A. I., Harmayanti, A. A., & Harto, K. (2022). Perkembangan Remaja Awal, Menengah Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan. Jurnal Ilmiah Mandala Education.

 

 Penulis : Nova Rianti, ( Mahasiswi Psikologi Islam Institut Agama Islam Negeri Langsa )

Penulis blog

Tidak ada komentar