Ditulis Oleh: Tasya Muolida (Mahasiswa Psikologi Islam IAIN Langsa)
Tidur bukan
hanya tentang istirahat fisik, tetapi juga tentang pemulihan dan penyegaran
mental. Banyak orang mengabaikan pentingnya tidur berkualitas, yang berdampak
negatif pada kesehatan mental mereka. Masalah seperti stres, kecemasan, dan
depresi sering kali dikaitkan dengan pola tidur yang buruk (Arham, 2021).
Namun, masih banyak yang belum memahami sepenuhnya bagaimana tidur mempengaruhi
kesehatan mental dan sebaliknya, bagaimana kondisi kesehatan mental dapat
mempengaruhi kualitas tidur seseorang. (Syahidin et al, 2024)
Tidur
merupakan bentuk aktivitas yang mempengaruhi kualitas kesehatan dan mempunyai
efek yang sangat besar terhadap kesehatan fisik, mental, emosi serta sistem
imunitas tubuh. Tidur juga bermanfaat untuk mengistirahatkan tubuh,
meregenerasi sel tubuh yang rusak menjadi sel baru, menambah konsentrasi dan
kemampuan fisik, serta mencegah kerusakan sel saraf otak. (Jannah, 2024)
Penelitian
tentang psikologi tidur telah menunjukkan bahwa pola tidur yang baik dan
kesehatan mental yang baik adalah dua komponen penting dalam menjaga kesehatan
seseorang. Salah satu komponen penting dalam menjaga kesejahteraan seseorang
adalah pola tidur yang sehat dan kesehatan mental yang baik. Penelitian tentang
psikologi tidur telah menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pola tidur
yang baik dan kesehatan mental yang baik. Pola tidur yang buruk atau gangguan
tidur dapat berkontribusi pada risiko gangguan kesehatan mental seperti
depresi, kecemasan, dan stres. Oleh karena itu, memahami hubungan antara pola
tidur dan kesehatan mental adalah penting. (Daulay, 2024)
Penelitian
secara konsisten menunjukkan hubungan dua arah antara kualitas tidur dan
kesehatan mental. Tidur yang tidak cukup atau kurang berkualitas dikaitkan
dengan peningkatan tingkat stres, gangguan fungsi kognitif, dan risiko gangguan
kesehatan mental yang lebih tinggi. (Wilanda et al, 2024)
Perspektif
Islam memberikan panduan berharga tentang tidur dan manajemen waktu. Agama
Islam mengajarkan pentingnya tidur yang cukup dan menjaga keseimbangan antara
beraktivitas dan beristirahat, tidur juga memiliki nilai spiritual dan dapat
mempengaruhi kualitas ibadah serta kesejahteraan secara keseluruhan. Oleh
karena itu, memahami pentingnya tidur yang berkualitas dan kaitannya dengan
konsep keislaman menjadi sangat relevan untuk menjaga kesehatan mental dan
spiritual umat Muslim. (Zain&Hanif, 2023)
Al-Qur'an
memberikan perspektif yang mendalam tentang konsep kesehatan, meskipun tidak
memberikan definisi langsung tentangnya. Namun, melalui ayat-ayatnya, Al-Qur'an
menggambarkan kesehatan sebagai keadaan yang diinginkan dan diharapkan bagi
manusia. Beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang membahas topik kesehatan fisik,
mental, dan spiritual Contohnya, Al-Qur'an melarang konsumsi makanan yang haram
atau merusak tubuh, dan mendorong untuk mengonsumsi makanan yang halal dan
baik. (Ridwan, 2024)
Pola tidur
Rasulullah SAW yang dikenal dengan istilah "Qailulah" atau tidur
siang sejenak, juga menunjukkan pentingnya tidur dalam Islam. Rasulullah SAW
menganjurkan umatnya untuk tidur sejenak di siang hari agar tubuh dan otak
dapat beristirahat, sehingga dapat kembali segar untuk melanjutkan aktivitas
ibadah dan kerja. Tidur siang sejenak ini terbukti secara ilmiah dapat
meningkatkan konsentrasi, mengurangi stres, dan memperbaiki mood. Dengan
demikian, Islam memberikan panduan yang lengkap tentang pentingnya tidur yang
berkualitas untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. (Riad&Khadafi, 2023)
Dalam
Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian,
dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan." (QS. An-Naba: 10-11).
Ayat ini menunjukkan bahwa malam adalah waktu yang disediakan untuk istirahat,
termasuk tidur, sementara siang adalah waktu untuk bekerja. Tidur pada waktu
yang tepat sesuai dengan fitrah manusia ini dapat membantu menjaga keseimbangan
tubuh dan kesehatan mental. Oleh karena itu, tidur yang berkualitas bukan hanya
kebutuhan biologis, tetapi juga perintah agama yang memiliki implikasi pada
kesejahteraan mental dan spiritual.
Dalam
konteks kesejahteraan mental, tidur yang berkualitas juga membantu dalam proses
pemulihan dari berbagai tekanan psikologis. Istirahat yang cukup memberikan
kesempatan bagi otak untuk memproses emosi dan memori, serta mengurangi tingkat
hormon stres seperti kortisol. Dalam Islam, pentingnya menjaga keseimbangan
antara bekerja, beribadah, dan istirahat sangat ditekankan. Dengan tidur yang
cukup, seseorang dapat lebih fokus dalam ibadah dan pekerjaan, serta lebih
mampu menghadapi tantangan hidup dengan tenang dan sabar. (Nugraha, 2025)
Selain itu,
tidur yang baik meningkatkan kesehatan mental dan spiritual. Ketika seseorang
tidur dengan nyenyak, otak mereka dapat memproses informasi dengan lebih baik,
membuat rencana, dan membuat keputusan. ( Ningsih&Permatasari, 2020) Tidur
yang baik juga perlu Untuk bangun di sepertiga malam terakhir untuk
melaksanakan sholat tahajud yang memiliki banyak keutamaan dalam mendekatkan
diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketahanan mental seseorang memerlukan
kekuatan mental dan spiritual untuk melaksanakan amanah dan beribadah dengan
khusyuk.
Secara
keseluruhan, tidur yang berkualitas memiliki peran penting dalam menjaga
kesehatan mental dan kesejahteraan spiritual. Islam memberikan panduan yang
lengkap tentang pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas, serta bagaimana
menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebelum tidur. Dengan tidur yang cukup,
seseorang dapat menjaga kesehatan mental, meningkatkan produktivitas, dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah yang khusyuk. Oleh karena itu,
tidur yang berkualitas bukan hanya kebutuhan fisik dan mental, tetapi juga
bagian dari ibadah yang harus dijaga dengan baik.
Referensi:
- Syahidin, d., asyrani, z. T., syahidan, k. A., & herdianto, r. (2024). Kualitas tidur dan kesehatan mental: kajian pustaka sistematis di lingkungan pondok pesantren. Jurnal pembelajaran, bimbingan, dan pengelolaan pendidikan, 4(1), 1–10. Https://doi.org/10.17977/um065v4i12024p1-10
- Agilnugraha, d. (2025, january 2). Hubungan antara pola tidur dan kesehatan mental halaman 1 - kompasiana.com. Kompasiana.
- Daulay, s. A. A. (2024, may 22). Hubungan antara pola tidur dan kesehatan mental. Http://www.circle-archive.com/index.php/carc/article/view/67
- Jannah, d. S. M., & hidajat, h. G. (2024). Analisis faktor penyebab dari gangguan tidur: kajian psikologi lintas budaya. Psyche 165 journal, 164–171. Https://doi.org/10.35134/jpsy165.v17i3.372
- Khairani, m. D. (2020). Prilaku hidup bersih dan sehat: perspektif al-qur’an dan sunnah rasul. Journal of darussalam islamic studies, 1(1), 31–44. Https://doi.org/10.47747/jdis.v1i1.89
- Ningsih, d. S., & permatasari, r. I. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada remaja di smkn 7 pekanbaru. Ensiklopedia of journal, 2(2). Https://doi.org/10.33559/eoj.v2i2.444
- Riad, i., & khadafi, m. Z. (2023). Qailullah (tidur siang) dalam tradisi sunnah: manfaatnya bagi kesehatan dan produktivitas. Maryamsejahtera.com. Https://doi.org/10.55606/religion.v1i6.831
- Ridwan, r., abubakar, n. A., & arsyad, n. A. (2024). Wawasan al-qur’an tentang kesehatan fisik dan mental: kajian tafsir mawḍu’ī. Tasamuh jurnal studi islam, 16(2), 222–238. Https://doi.org/10.47945/tasamuh.v16i2.1325
- Wilanda, a., mubarok, a. S., suprayitno, e., sumarni, s., & imran, s. (2024). Pengaruh gaya hidup sehat, kualitas tidur, dan pola makan terhadap tingkat kesehatan mental pada pekerja kantoran di jawa barat. Jurnal multidisiplin west science, 3(01), 69–77. Https://doi.org/10.58812/jmws.v3i01.946
- Zain, n. M. A., & hanif, n. M. I. (2023). Optimalisasi manajemen waktu tidur demi meningkatkan produktivitas remaja dengan pendekatan kesehatan dan nilai-nilai islam. Jurnal bintang manajemen, 1(4), 153–161. Https://doi.org/10.55606/jubima.v1i4.2258
Tidak ada komentar