ARTIKEL

Strategi Peningkatan Kepercayaan Diri Melalui Intervensi Psikologis Berbasis Nilai-Nilai Islam

Walies MH
Januari 05, 2025
0 Komentar
Beranda
ARTIKEL
Strategi Peningkatan Kepercayaan Diri Melalui Intervensi Psikologis Berbasis Nilai-Nilai Islam

Ditulis Oleh: Sri Rahayu ( Mahasiswa Psikologi Islam IAIN Langsa )

Setiap individu pasti memiliki tingkat kepercayaan diri yang berbeda-beda, tergantung sejauh mana individu merasa diterima dimasyarakat. Ketika mereka diterima dengan baik maka akan muncul rasa aman dan nyaman saat mereka bertindak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Menurut Ashriati (2006) mengungkapkan bahwa, kepercayaan diri memainkan peran penting dalam mendorong motivasi seseorang untuk meraih keberhasilan, karena semakin tinggi tingkat kepercayaan diri individu maka semakin tinggi pula keyakinan terhadap kemampuannya sendiri ( Putri dkk, 2024 ). Kepercayaan diri ini tidak muncul dengan sendirinya melainkan dari hasil proses interaksi yang sehat dengan lingkungan sosial. Pada proses ini, banyak remaja yang mengalami kesulitan. Salah satu penyebabnya yaitu kurangnya dukungan dari lingkungan sosial, baik keluarga, teman, maupun masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan individu merasa kesulitan dalam pembentukan kepercayaan dirinya ( Riyanti & Darwis, 2020 ).

Percaya diri adalah sikap positif terhadap kemampuan dirinya dalam menghadapi berbagai tantangan dan situasi untuk mengurangi keraguan dan mendorong seseorang dalam mencapai suatu keberhasilan tanpa bergantung pada orang lain ( Mirhan & Jusuf, 2016 ). Menurut James Neill, kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang terhadap penilaian pada kemampuan dirinya sendiri  dan merasa layak untuk mencapai suatu keberhasilan. Sedangkan menurut Hakim, kepercayaan diri adalah keyakinan dan sikap positif seseorang pada kemampuannya sendiri yaitu dengan menerima dirinya secara utuh, baik itu kelebihan maupun kekurangan yang dibentuk melalui proses belajar bertujuan untuk mencapai kebahagiaan dirinya ( Setiti, 2011 ).

Kepercayaan diri ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Thursan Hakim (2012) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri yaitu, konsep diri, harga diri, pengalaman dan pendidikan. Konsep diri adalah pemahaman mengenai diri sendiri yang muncul akibat adanya interaksi dengan orang lain ( Haque dkk, 2022 ). Harga diri adalah cara seseorang menilai dirinya sendiri yang didasari oleh hubungannya dengan orang lain dan menunjukkan sejauh mana seseorang memiliki rasa percaya diri sehingga ia berhasil ( Purwadi, 2021 ). Pengalaman menurut Anthony (2009) adalah hal penting dalam membentuk kepribadian yang sehat, melalui pengalaman tersebut seseorang bisa belajar tentang dirinya sendiri ( Selviana & Yulinar, 2022 ). Pendidikan, seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung memiliki keyakinan yang besar dalam mengambil suatu keputusan tanpa bergantung pada orang lain ( Pratiwi, 2018 ).

Salah satu kunci utama untuk menumbuhkan kepercayaan diri yaitu dengan menanamkan keimanan dan keyakinan yang kuat didalam hati, bahwa segala usaha yang dilakukan merupakan bagian dari takdir dan rencana Allah Swt ( Purwaningrum, 2021 ). Ma’rifatun-nafsi atau mengenal diri sendiri, sering dihubungkan dengan ungkapan, “ barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya.” Ini sejajar dengan konsep diri ( self-concept ), yaitu bagaimana seseorang memahami dan memandang dirinya sendiri. Selain itu, khusnuzhon atau prasangka baik yang dapat disamakan dengan berpikir positif menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan diri. Dalam Al-Qur'an konsep iman selalu beriringan dengan amal yang menegaskan bahwa keyakinan harus disertai dengan tindakan. Dalam menyikapi usaha tersebut, islam memberikan pedoman seperti tawakal, syukur dan muhasabah. Jika mengamalkan konsep ini secara konsisten dapat membantu seseorang mengelola kepercayaan dirinya dengan baik ( Mamlu’ah, 2019 ).

Oleh sebab itu, seseorang harus yakin pada kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Allah Swt menciptakan manusia sebagai makhluk dengan derajat yang paling tinggi karena akalnya, maka sudah seharusnya manusia memiliki rasa percaya diri pada kemampuannya. Dalam membangun kepercayaan diri bukanlah hal yang mudah, tetapi dapat dilakukan melalui pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam. Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan konsep tauhid yaitu menanamkan keyakinan bahwa Allah Swt adalah Sang Maha Kuasa dan segala sesuatu terjadi atas izin-Nya. Membentuk akhlak mulia dengan sikap optimis, tawakal dan bersyukur. Hal ini seseorang dapat berusaha dan lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan. Selain itu juga internalisasikan nilai-nilai Islam seperti sabar, jujur dan kasih sayang. Dengan menjunjung nilai-nilai ini, seseorang akan merasa lebih yakin dan percaya diri pada kemampuan yang dimilikinya ( Putri dkk, 2024 ).


Referensi

  1. Haque, R. A., Susanto, D., Damayanti, S. D., & Apriliani, R. (2022). “Hubungan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Siswa Berprestasi Kelas XI di SMK.” Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Bimbingan dan Konseling 2022, PD ABKIN JATIM & UNIPA SBY.
  2. Mirhan., Jusuf, J. B. K. (2016). “Hubungan Antara Percaya Diri dan Kerja Keras Dalam Olahraga dan Keterampilan Hidup.” Jurnal Olahraga Prestasi, 12(1), 86.
  3. Mamlu'ah, A. (2019). “Konsep Percaya Diri Dalam Al-Qur'an Surat Ali-Imran Ayat 139.” Al-Aufa: Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman, 1(1), 33.
  4. Putri, A. A., Tohar, A. A., & Khairi, Z. (2024). “Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Perspektif Psikologi Islam.” MESIR: Jurnal of Management Education Social Sciences Information and Religion, 1(2), 273-277.
  5. Purwadi. (2021). “Menumbuh Kembangkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik.” Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, 8(2), 29
  6. Pratiwi, S. (2018). “Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap Kepercayaan Diri Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Mlati.” Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 4(6), 268.
  7. Purwaningrum, R. (2021). “Upaya Meningkatkan Percaya Diri Melalui Konseling Kelompok Dengan Menggunakan Teknik Assertive Training Pada Peserta Didik Kelas Vlll di SMP Negeri 2 Bumiratu Nuban Lampung Tengah.” Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
  8. Riyanti, C., Darwis, R. S. (2020). “Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Remaja Dengan Metode Cognitive Restructuring.” Jurnal Pengabdian dan Penelitian Kepada Masyarakat ( JPPM ), 1(1), 115.
  9. Setiti, B. (2011). “Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Melalui Pendekatan Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together ( NHT ) Dalam Pembelajaran Matematika.” Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
  10. Selviana., Yulinar, S. (2022). “Pengaruh Self Image dan Penerimaan Sosial Terhadap Kepercayaan Diri Remaja yang Mengunggah Foto Selfie di Media Sosial Instagram.” Jurnal IKRAITH-HUMANIORA, 6(1), 41.


Penulis blog

Tidak ada komentar